Oleh: Genesis Sembiring (Taiwan)
Finlandia adalah negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia. Berdasarkan survei Programme for International Student Assessment (PISA) Tahun 2000, dengan membandingkan siswa/ pelajar yang berusia 15 tahun dari berbagai negara di dunia, Finlandia meraih peringkat terbaik.
Sementara itu survei global mengenai kualitas hidup oleh Newsweek, Finlandia ditasbihkan sebagai negara dengan kualitas hidup nomor satu di dunia. Wow, hebat bukan? Ternyata, negara yang paling baik saat ini untuk tata kelola sistem pendidikannya bukanlah Amerika Serikat, Jepang atau Jerman melainkan Finlandia.
Menariknya, profesi guru di Finlandia adalah profesi yang paling bergengsi. Gaji guru masuk ke dalam jajaran gaji tertinggi di Finlandia. Selain menerima gaji yang relatif tinggi, guru-guru di Finlandia secara rutin menerima pelatihan dari pemerintah sehingga kualitas guru benar-benar terjamin. Kapan ya Indonesia bisa seperti Finlandia?
Lebih jauh lagi, guru-guru di Finlandia sangat dihormati oleh seluruh kalangan masyarakat. Menjadi seorang guru adalah sebuah kebanggaan yang tidak ternilai.
Hampir sama dengan Finlandia, Jepang juga sangat mengerti cara membangun suatu negara. Setelah Hirosima dan Nagasaki diluluhlantahkan oleh bom Atom, Kaisar Hirohito bertanya kepada jendralnya: “Berapa jumlah guru yang masih hidup?” Beliau tidak bertanya berapa sisa tentara, tetapi berapa sisa guru.
Lalu kita, Indonesia bagaimana? Setelah lebih 70 tahun Merdeka, sudahkah kita begitu peduli terhadap guru – guru kita? Jangan sampai karena beralaskan Hak Asasi Manusia (HAM), kita merusak citra dan wibawa guru. Selama profesi guru tidak dihormati, pendidikan kita tidak akan maju satu langkah pun.
Guru harus dilatih lebih profesional. Guru harus diberi wewenang. Guru harus disejahterakan dan dihormati. Jangan karena guru mencubit siswanya, dengan beralaskan Hak Asasi Manusia guru tersebut dipolisikan.
Mari bangun Indonesia dari pendidikan. Bukan perlengkapan perang.
Salam hangat dari Taiwan.