Kolom Andi Safiah: HILANGNYA KORUPSI DAN INTOLERAN

Korupsi tidak akan hilang begitu saja ketika anda tidak Korupsi. Begitu juga dengan mentalitas intoleran, tidak akan hilang hanya karena anda bersikap toleran. Ini sama dengan ketika anda kebetulan nyasar di hutan oleh sebab yang tidak anda mengerti. Lalu, di sana anda bertemu dengan puma. Angan-angan ilmiah anda bergumam bahwa, sebagai manusia yang beradab, saya kan tidak makan puma. Tapi di seberang sana angan-angan ilmiah puma malah terbalik.

Anda adalah santapan siang yang lezat dan kelihatannya mudah diajak kompromi.

Ingat ya, cara kerja realitas sangat berbeda dengan cara kerja angan-angan ilmiah kita sebagai manusia. Bersikap biasa-biasa saja juga tidak akan menjawab problem intoleransi atau korupsi, apalagi dasar angan-angan ilmiahnya karena saya tidak korupsi dan juga tidak toleran.

Lalu, maksud anda sebenarnya apa? Saya jadi bingung.

Begini, maksud saya sebenarnya memang ingin membuat anda bingung. Dasar dari semua pengetahuan sebenarnya adalah kebingungan yang coba direkonstruksi lewat angan-angan ilmiah. Makanya orang-orang macam Hawking dan Einstein sudah paham lebih awal, mereka sudah sadar bahwa realitas itu sifatnya persisten.

Jangan lupa, di sana juga ada angan-angan ilmiah yang ilusif. Mereka menyebutnya “misteri”. Coba anda bayangkan jika semua ada jawabannya secara instan maka gelar ilmiah menjadi kehilangan maknanya.

Sama dengan mereka yang mencoba menghapus mental intoleran dalam diri manusia yang sudah ketahuan oleh Dawkins sebagai mahluk yang Selfish Stubborn. Kan itu sesuatu yang ilusif.

Makanya omong-omong soal Filsafat, Religion, Physicology, Science, hingga Theory Of Everything hanyalah untuk mengisi ruang kosong dalam diri. Manusia yang bingung, berhadapan dengan realitas akan dirinya sendiri dalam ruang kosong.

Di sanalah Theory makna sedikit beralasan, bahwa sebagai manusia saya akan membereskan urusan A, B, C sampai Z pangkat 2. Inilah alasan terbesar mengapa Darwin itu masih bisa kita anggap benar, karena beliau melahirkan teori Evolusi by Natural Selection sebagai awal dari kesadaran manusia bahwa ternyata kitalah yang menulis angan-angan ilmiah kita sendiri dan alam adalah jurinya.

Layak atau tidak layak anda akan terus diseleksi oleh mekanisme ketat.

Kesimpulan ngawur saya, apapun yang ada dalam angan-angan ilmiah anda kerjakan, jangan biarkan orang lain mendiktekan bagaimana cara hidup yang enak menurut si A Padahal bisa jadi hidup si A jauh lebih berantakan dari hidup anda yang sudah berantakan.

Filsuf gagal Launching: Andi Safiah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.