Kolom Eko Kuntadhi: HORE! MUNARMAN AKHIRNYA DIGELANDANG

Sejak lama orang bertanya, kenapa orang seperti Munarman tidak juga disentuh polisi? Mantan Sekretaris Umum FPI itu kemarin diistilahkan sebagai the untouchable, yang tidak tersentuh. Padahal kalau dilihat rangkaian kelakuannya jelas banget terpapar. Pada 2015 Munarman melakukan baiat kepada ISIS di Makassar. Sebelumnya didahulukan dengan seminar berthema Negara Islam.

Esoknya Munarman hadir lagi dalam tabligh akbar yang diakhiri dengan baiat kepada ISIS.

Alumni baiat 2015 di Makassar itu, kini banyak yang digulung polisi. Mulanya mereka terlibat dalam aksi dua pasang manusia, Rullie Rian dan Ulfah yang melakukan bom bunuh diri di Gereja Jolo, Filipina. Mereka bersama-sama membantu Rullie dan Ulfah untuk melakukan aksi biadabnya.

Pasca aksi itu, puluhan orang digulung polisi. Setahun kemudian ada lagi ulah alumninya. Kali ini sasarannya adalah Gereja Katedral Makassar. Lukman dan istrinya melakukan bom bunuh diri. Tentu ini bukan acara keluarga. Lukman dan istrinya gak bergerak sendiri. Mereka didukung oleh sekelompok orang.

Nah, para pendukungnya lagi-lagi alumni baiat ISIS bareng Munarman.

Di internal FPI, Munarman ini dianggap yang mempengaruhi Rizieq untuk menarik FPI menjadi organisasi teror. Jangan heran jika terjadi peristiwa KM 50. Para laskar FPI menyerang petugas. Niatnya membunuh. Mereka dilengkapi senjata api. Untung saja petugas sigap. Berhasil mengatasi mereka. Akibatnya 6 orang mati konyol di sana.

Tapi memang kegeraman publik pada Munarman bukan soal baiat aja. Masih lekat dalam ingatan ia menyiram seorang akademisi di sebuah siaran langsung. Sebab perilaku yang memuakkan. Seolah kalau sudah bisa takbir di jalan, ia bisa bertindak semaunya.

Dosa-dosa Munarman sudah bertumpuk. Ingatan publik padanya berisi kegeraman belaka. Desakan pada aparat untuk menangkap Munarman terus menggema. Apalagi pasca aksi penganten di Makassar. Munarman sadar. Ia ingin melawan opini itu.

Ia berharap tampilannya di acara Mata Najwa bisa melawan opini publik yang mendesak. Tapi dasar Munarman. Jumawanya gak mau turun meski sudah semakin terdesak. Di acara Mata Najwa itu justru ia makin menunjukan arogansinya.

Munarman gagal memanfaatkan Najwa Shihab untuk meraih simpati. Ia kejeblos di acara itu. Nah, pasca Sidang KTT ASEAN, polisi langsung tancap gas. Munarman, tokoh Radikal yang berdekatan dengan ISIS dan JAD ini dibekuk.

Di rumahnya bertebaran dokumen yang mengaitkan dengan gerakan teroris seperti ISIS dan JAD. Kita lega. Ternyata isu Munarman sang untouchable itu gak laku. Ia tetap manusia biasa. Yang akan menggigil berhadapan dengan petugas.

“Mas, meski Munarman ditangkap kita gak boleh tepuk tangan. Itu budaya Yahudi!,” sela Abu Kumkum.

“Bolehnya apaan, Kum? “

“Kita tumpengan aja… “

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.