(Puisi renungan seorang guru menyambut Hardiknas 2016)
Oleh: Darwono Tuan GuruÂ
Gelisah basah, resahpun berdarah
menatap biduk bangsaku
melaju tanpa titik tuju
terus terantuk karang membatu
Dalam citaku,
Pendidikan bukanlah bengkel bubut
yang sekedar menggrenda mur dan baut baut
untuk di pasang di mesin-mesin produksi
atau di lempar ke pasar-pasar TKI
Wahai pemegang amanah kepemimpinan
pendidikan adalah hutang kemerdekaan
mencerdaskan kehidupan bangsa yang sempurna
untuk menjadi manusia Indonesia seutuhnya
bukan manusia setengah Amerika,
Eropa, Arab, Yahudi, atau manusia setengah singa !
Dalam harapku,
Sekolah-sekolah Indonesia,
Adalah taman asri berwiyata
tempat anak-anak bangsa,
bermain melukis mimpi bersama
mengukir indah Zamrud Khatulistiwa
bergandengan wujudkan tanah merdeka
Kelas-kelas di sekolah Indonesia
adalah ruang terbuka berbhineka
refleksi nuansa pelangi Nusantara
yang indah, ramah penuh warna
Guru-guru adalah para empu
yang bijak, penuh wibawa ilmu
mampu menempa arang menjelma permata
kobarkan cahaya serah kebangsaan
di setiap dada peserta didiknya
dan melukis Garuda di lubuk hatinya
Para siswa adalah insan cendikia pembelajar
yang terus menghormat Sang Saka berkibar
bentangkan Merah Putih sepanjang cakrawala
hingga menjadi pandu Pertiwi sejati
yang menjaga keutuhan NKRI
wujudkan Indonesia Jaya lestari
Merdeka sepanjang masa !
Jakarta 27 April 2016
Semoga menjadikan bahan renungan bagi insan pendidikan Indonesia dalam menyambut Hardiknas 2016 ini.