JADILAH PEMILIH YANG BIJAK

Oleh: Michael Putra Tarigan

Sadarlah, masing-masing tim pemenangan pusat dan daerah sudah mulai bekerja, mulai kampanye, mulai propaganda. Positifnya, kita masyarakat ditawarkan bermacam variasi program, visi – misi tiap pasangan apabila terpilih. Hal ini menjadi baik karena kita bisa menilai berdasar “janji-janji” yang kelak akan dilaksanakan. Negatifnya, terkadang kita tidak sadar ada propaganda yang berimbas  membuat kelompok masyarakat tersulut emosi dan menjadi geram.

Apapun propaganda itu, ketika muaranya adalah perpecahan antar masyarakat, itu adalah kampanye yang tidak baik.

Masuk di akal memang, manusia lebih mudah terikat pada hal yang sifatnya emosional, dekat dengan pribadi masing-masing manusia. Dan itu jadi senjata hari ini yang dilakukan tiap Jurkam masing-masing calon. Poin pentingnya, apapun metode kampanye yang dibuat adalah lumrah karena punya tujuan meraup suara. Hal yang sangat wajar.




Namun, menurut saya, ketika kampanye tersebut berimbas pada kegeraman masyarakat/ kelompok, itulah yang perlu kita sadari. Sadari apa? Sadar bahwa semua itu adalah bagian dari kampanye, emosi yang timbul adalah kemenangan bagi salah satu/ dua tim kampanye. Harapannya adalah ketika kita sadar, kita tidak gampang terpancing dan tersulut.

Karena, ketika kesadaran ini muncul, kita anggota masyarakat dapat menilai dengan objektif. Sehingga demokrasi yang tercipta melalui Pemilu akan jauh lebih sehat dan menghasilkan pemenang yang benar-benar berasal dari ke objektifitasan para pemilih (masyarakat).

Selamat memulai pesta demokrasi 2019. Ini Pesta Rakyat, Hajatan besar rakyat Indonesia. Mari menilai, menimbang, memutuskan dengan objektif. Sembari tebarkan pesan damai ke tiap orang. ?

#indonesiadamai
#stopoknumpemecah




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.