Tanggapan Atas JALAN TOL MEDAN BERASTAGI (Kebutuhan atau Keinginan?)

Oleh: M. Rusdi Tarigan (Kabanjahe, Karo)

M. Rusdi TariganMenurut saya, antara pariwisata dan jalan tol (infrastruktur pendukung) itu satu paket. Tentu saja, yang harus diutamakan adalah kesiapan infrastruktur pendukungnya, ya seperti jalan tol ini. Kalaupun objek wisatanya dipersiapkan dengan baik tanpa ada akses pendukung yang baik, tetap saja wisatawan enggan dan setengah hati untuk berkunjung.

Mengingat Jl. Jamin Ginting (Jalan Lintas Medan – Kabanjahe), yang sering dihadapkan dengan masalah kemacetan, yang minta ampun parahnya, wisatawan pun jadinya hanya berkunjung di waktu-waktu tertentu saja ke Dataran Tinggi Karo (Karo Gugung).

Kasihan dengan supir, apalagi penumpang. Waktu mereka kebanyakan habis di perjalanan. Bukan itu saja, Dataran Tinggi Karo yang merupakan centra produksi tanaman sayur, jika terjadi kemacetan, maka pengiriman sayur dari Dataran Tinggi Karo ke Medan pun terhambat. Ini mengakibatkan meningkatnya biaya transportasi dan penambahan waktu. Tentu sangat merugikan.

Jika jalan tol dibangun menghubungkan Medan dan sekitarnya dengan Dataran Tinggi Karo yang kaya akan potensi wisata dan hasil pertanian, saya yakin semakin banyak wisatawan yang berkunjung tiap harinya. Karena mereka sudah bisa memperhitungkan waktu di perjalanan dan waktu mereka untuk menikmati wisata.

https://www.youtube.com/watch?v=BcDLS62oDHE

Demikian juga dengan arus transportasi barang, baik yang dari Dataran Tinggi Karo menuju Medan atau sebaliknya akan semakin lancar. Selanjutnya, kondisi ini tentu saja akan meningkatkan ekonomi penduduk di kawasan Taneh Karo yang meliputi Karo Gugung (Dataran Tinggi Karo) dan Karo Jahe (Karo Hilir).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.