Bolang Nedul Barus: Jangan Pernah Berharap dari Orang Lain.

SADA ARIH SINULINGGA. BERASTAGI. “Asangken rumah saja labo dat kaipe. Adi Koncang kalak koncangken uga pe mesera. Sebab na adi merincuh kita nukur kai pe labo danci ateta. Emaka pangen nge dalanken rekai gia gelah dat sen ,sitik gia dat epe terakap,” demikian penggalan ungkapan Bolang Nedul Barus kepada Sora Sirulo di seputaran Tugu Perjuangan (Berastagi) hari ini [Senin 17/1].

Bolang ini menyusuri trotoar dengan tertatih-tatih menenteng sapu lidi jualannya.

Bolang Nedul Barus bernama asli Lima Barus. Berasal dari kampung Siberteng (Kecamatan Barus Jahe, Kabupaten Karo). Kini berusia 87 tahun. Dia mengaku kelahiran tahun 1929 dan dikarunia anak 3 orang serta cucu 10 orang. Istrinya beru Sembiring, sudah meninggal 2 tahun lalu.

Bolang Si Nedul demikian orang meyebutnya menuturkan kepada Sora Sirulo jika ia berjualan sapu ijuk ada yang panjang dan pendek bertangkai bambu. Sapu lidi dari daun enau ia jajakan ke Berastagi, Kabanjahe, Suka, Dokan, Tigabinanga, Pancurbatu dan bahkan sampai keliling Padang Bulan (Medan). Berjualan sapu ini ia lakoni sejak tahun 1970.

Ia tidak berjualan hanya bila saja istrinya beru Sembiring datang menjemputnya, saat masih hidup, di musim panen padi sawah mereka. Pengakuannya ia memiliki sawah sekitar 2 Ha dan tanah darat sekitar 1 Ha di Kampung Siberteng namun, sejak istrinya meninggal, sawah itu tidak diusahai lagi sedangkan tanah darat ditanami oleh anaknya dengan jeruk.

Bahan sapu-sapu berupa ijuk, lidi dan bambu diambil di sekitar Siberteng. Lalu dibuatkan oleh cucunya sampai jadi. Ia hanya menjualkan hasil kerja tangan cucunya dengan menjajakannya berkeliling seperti ini.

Tambahan (update) dari redaksi: Setelah membaca berita ini, seorang di facebook bernama Robby Suhendra Gurusinga berkata:

“Kelebihan satu lagi dari bolang barus rajin menabung dan menjadi nasabah Setia Di kantor kami PT.BPR PIJER PODI KEKELENGEN Cab.Berastagi.”