Kolom Budianto Surbakti: JATUHNYA SANG TOKOH ANTIKORUPSI — Berita Harian Kompas

Kemarin pagi [Jumat 5/3] saya membaca berita di atas, membuat seharian saya terus berpikir dan mengutip tulisan seperti di bawah ini: Biaya Pilkada yang Mahal dan persaingan elite lokal yang ketat diduga menjadi salah satu penyebab banyaknya kepala daerah yang Korupsi. Sebanyak 429 kepala daerah yang berurusan dengan hukum terhitung sejak 2005 hingga kini, tulis harian Kompas.

Bagaimana mungkin, Gubernur Sulawesi Selatan (Nurdin Abdulah) lulusan Jepang bergelar Profesor Doktor dan tokoh anti korupsi yang mendapat penghargaan Bung Hatta Anti Corruption Award bisa tersangka?

“Ada persoalan besar pada sistem pemilihan kota, yaitu biaya Pilkada yang mahal. Apa itu untuk mahar politik, bayar saksi, biaya tim sukses, kampanye, bahkan harus keluar biaya untuk menjaga spanduk kampanye,” kata Djohermansyah pakar otonomi daerah.

Sementara Riset KPK mengungkapkan sekitar 80% peserta Pilkada menggunakan uang sponsor, pemilik modal, dan investor politik. Alhasil, mereka harus mengembalikan utang dan membayar tagihan dalam bentuk memberikan kontrak serta menerima suap, tulis Harian Kompas kemarin.

“Masalah Pilkada mahal itulah yang membuat kepala daerah selevel Nurdin Abdulah yang tokoh antikorupsi juga terjebak ke dalam kasus korupsi ini,” ujar Djohermansyah.

Berdasarkan data riset Satu Meja The Forum, gaji pokok Nurdin Rp 3 juta per bulan, tunjangan jabatan Rp 5,4 juta per bulan dan lain-lain. Di sisi lain, masyarakat juga masih permisif dengan politik uang sehingga mengakibatkan Pilkada berbiaya mahal.

Hal tersebut berdampak kepala daerah yang harus mengembalikan uang yang dipinjam dari pemilik modal,tulis harian Kompas (Lihat di SINI).

Saya yang pernah ikut Pilkada 2020 dan gagal karena kalah suara melawan politik uang, hanya bisa berdoa semoga kampung halaman kami di Kabupaten Karo bisa lebih maju di masa depan.

“Berkat TUHANlah yang menjadikan kaya, susah payah tidak akan menambahinya.” ( Amsal 10:22).

Salam mejuah-juah, Ora Et Labora.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.