Kolom Asaaro Lahagu: Jokowi Mengamuk, “All Out” Hancurkan Narkoba, Beking Penuh BNN, Tangkap Bupati Ogan Ilir

Asaaro LahaguAda satu gerakan sangat masif dari Jokowi. Ia sedang mengerahkan seluruh sumberdaya negara memerangi Narkoba. Bagai menghadapi musuh besar, Jokowi terlihat sedang melancarkan perang bergemuruh: mengobrak-abrik jantung peredaran Narkoba, melacak sumber-sumber dan celah peredaran, menghukum mati mereka yang mengedarkan dan menghabisi mereka yang memakai.

Jokowi sadar betul efek dahsyat perang candu (opium war) Inggris-China yang terjadi 175 tahun lalu. Lewat taktik penyusupan Narkoba, Inggris berhasil merusak generasi muda bangsa China. Hingga ratusan tahun kemudian bangsa China hidup dalam kebodohan dan kemelaratan hebat sementara Inggris menikmati kemakmuran tiada tara. Tanpa hambatan berarti, Inggris berhasil menundukkan China untuk menguasai sumber-sumber kekayaan alamnya.

Indonesia yang mempunyai kekayaan alam melimpah ruah, sedang dihancurkan oleh bangsa lain lewat Narkoba. Bibit Narkoba diselundupkan masuk secara canggih dengan beragam cara. Mulai lewat penyelundupan jalan tikus hingga menyuap para aparat. Bisa jadi lewat produk-produk yang sedang kita konsumsi, kadar-kadar Narkoba sudah masuk ke dalam tubuh kita dalam ukuran kecil.

Candu Karo
Belanda menggunakan pengaruh opium untuk menaklukkan raja-raja Karo di Karo Jahe (Karo Hilir). Foto ini adalah salah seorang raja Karo yang sebagaian dari wilayahnya (Lau Cih) saat ini telah menjadi bagian Kota Medan. Foto: KARO SIADI.

Anehnya, berhadapan dengan peredaran masif Narkoba, para pejabat Indonesia berlagak buta, melongo dan cuek luar biasa. Mereka terlihat adem-ayem, tak terusik skenario penghancuran generasinya dan seolah-olah pingsan. Apa yang sedang terjadi? Sungguh mengejutkan. Banyak oknum pejabat, TNI, polisi, aparat BNN sendiri, sipir penjara, ternyata ikut menikmati Narkoba, mengumbar nafsu kecanduan Narkoba dan memerintah rakyat dengan semangat roh setan Narkoba. Astaga.

Ketika generasi bangsa ini yang sudah direcoki Narkoba dan  menjadi pejabat, bangsa lain tinggal masuk berpesta pora untuk mengisap kekayaan alam Indonesia itu. Pejabatnya pasti cuek mengurusi rakyatnya karena sering melambung ke langit ketujuh bersama Narkoba. Pejabat itu pun gampang disuap, dipengaruhi dan ditundukkan. Logikanya sudah tidak berfungsi lagi karena sudah digerogoti oleh Narkoba.

Skenario penghancuran generasi muda Indonesia, begitu menakutkan Jokowi. Ketika ia berhasil menjadi RI-1, Jokowi terbelalak luar biasa. Ia melihat peredaran dan pemakaian Narkoba sudah sangat parah dan masuk stadium empat, nyaris dan nyaris tak bisa diatasi. Lalu Jokowi mengamuk. Ia berteriak lantang agar seluruh aparat BNN, TNI, BIN dan kementerian/lembaga pemberantasan narkoba lebih berani dan lebih gila.

Tindakan-tindakan mencengangkan pun dilakukan Jokowi. Ia menghukum mati para pengedar Narkoba. Ia menggeser Komjen Budi Waseso dari Kabareskrim Polri yang sangat berani mengobrak-abrik jantung korupsi di negeri ini. Ia menempatkan Budi Waseso sebagai kepala BNN  agar tidak berbenturan dengan KPK jika ia tetap sebagai Kabareskrim Polri.




Jokowi pun mendukung dan membeking penuh Budi Waseso, memberantas Narkoba. Bahkan ada gagasan untuk membuat BNN setara dengan kementerian. Sejarah pun mencatat. Gebrakan Budi Waseso menghancurkan peredaran Narkoba luar biasa. Buwas terjun langsung menyerbu kampung-kampung Narkoba. Ia pun kemudian dijuluki Abunawas, karena begitu ia datang, kampung Narkoba langsung bersih.

Buwas, panggilan Budi Waseso, menggandeng TNI untuk menyerbu barak-barak TNI dan polisi. Hasilnya dalam waktu tiga bulan pertama menjabat Kepala BNN, Buwas sudah menangkap 1.523 bandar dan pengedar Narkoba. Selanjutnya gebrakan Buwas semakin menderu. Ia berencana menyerbu lapas yang ditenggarai sebagai basis-basis peredaran Narkoba. Buwas pun terus melontarkan ide gila untuk membuat penjara khusus bagi napi narkoba dengan dijaga para buaya buas.  Ia membentuk pasukan anjing pelacak K-9 yang bisa ditempatkan di tempat hiburan malam.

narkoba 7
Anak-anak Karo di Karo Hilir melakukan aksi hunjuk rasa ke Polsek Namorambe (Delsierdang) atas maraknya narkoba dn judi di kampung mereka (Namorambe) . Baca beritanya di SINI.

Amukan hebat Jokowi untuk melancarkan perang terhadap Narkoba, dapat diterjemahkan dengan sangat baik oleh Kepala BNN Budi Waseso. Jokowi jelas sudah muntah-muntah bagaimana seorang Ketua Mahkamah Konstitusi, Akil Mochtar selain terlibat korupsi, ia juga terlibat menjadi pencandu Narkoba. Bagaimana mungkin seorang ketua MK bisa dalam kondisi puyeng akibat mengkonsumsi Narkoba bisa memutuskan perkara Pilkada?

Akil Mockhtar adalah hanya salah satu contoh dari ribuan pejabat yang terlibat Narkoba. Terakhir BNN menangkap Bupati Ogan Ilir, AW Nofiadi, beserta sejumlah orang yang terlibat. Publik terkejut. Bagaimana mungkin seorang bupati berpesta pora Narkoba lalu diharapkan mengkampanyekan anti Narkoba? Negeri ini benar-benar sudah rusak. Rupanya banyak pejabat kita sudah doyan dengan Narkoba. Para pengedar Narkoba sudah sangat lihai, mereka menyasar para pejabat dan bahkan para aparat itu sendiri.

Maka tindakan luar biasa pun dilakukan Jokowi. Ia perintahkan BNN dan didukung oleh TNI-Polri, BIN dan lembaga lain untuk mulai memeriksa dan melakukan tes urine para pejabat di semua lini. Pun para anggota DPRD dan DPR Senayan juga tak luput dari pemeriksaan. Jika terbukti terlibat baik sebagai pemakai maupun sebagai pengedar, maka para pejabat atau anggota DPRD, DPR akan dipecat. Pun para aparat kepolisian, TNI, BNN, BIN yang terlibat akan dipecat dengan cepat.




Pemecatan para pejabat yang terlibat Narkoba, adalah jalur cepat melengserkan para pejabat. Sangat tidak mungkin seorang pejabat, seorang wakil rakyat atau aparat penegak hukum yang terlibat Narkoba dapat bekerja melayani masyarakat. Mereka sudah pasti doyan fly, mabuk tujuh keliling dan terbang ke langit ketujuh akibat pengaruh Narkoba. Dan jika orang-orang itu masih pejabat, maka kerusakan pun sudah di depan mata.

Jadi, peredaran Narkoba yang sudah sedemikian parah, membuat Jokowi mengamuk. Ia pun all out memberantas Narkoba, membeking penuh BNN melacak dan menghentikan peredaran Narkoba, mengintai dan menangkap tanpa ampun para pejabat yang terlibat dan segera memecat mereka. Ke depan, kita akan melihat usaha-usaha yang membahana, menderu dan mendebarkan dari Jokowi dalam memberantas Narkoba di negeri ini.




5 thoughts on “Kolom Asaaro Lahagu: Jokowi Mengamuk, “All Out” Hancurkan Narkoba, Beking Penuh BNN, Tangkap Bupati Ogan Ilir

  1. ”Jokowi memancing masyarakat untuk menelusuri siapa menteri yang bertengkar dan apa pokok pertengkaran mereka. Jika publik dan media terus mencari pokok permasalahan, mungkin ada hal-hal tersembunyi selama ini bisa terkuak di depan publik” kata Asaaro Lahagu dalam kolomnya di SS.

    Untuk lebih luas lagi menyelusuri kepentingan itu saya tambahkan juga disini proses perjalanan bangkitnya neolib bersama pernyataan kepentingannya seluruh dunia dengan basis kekuasaan adidaya AS yang telah dimonopoli dan dimiliki oleh kekuasaan finans itu, yang sekarang kita namanakan neolib.

    On November 21, 1933, President Franklin Roosevelt stated, “The real truth of the matter is, as you and I know, that a financial element in the large centers has owned the government of the United States since the days of Andrew Jackson.”

    Element Financial Centers sekarang diwakili oleh corporate global bankir rentenir internasional. Selain Roosevelt belum ada presiden AS yang lantang mengakui dan mengatakan terus terang seperti Roosevelt.

    Saling hubungan yang sangat kompleks antara industri senjata dengan perang/terror sudah banyak di analisa oleh ahli-ahli dan yang paling menakjubkan ialah presiden Eisenhower telah juga melihat gelagat ini dan mengingatkan kepada rakyat/pemimpin Amerika. Dalam pidato penutupan jabatannya 1961 dia mengingatkan kepada rakyat/pemimpin Amerika, bahwa “an immense military establishment and a large arms industry” had emerged as a hidden force in US politics and that Americans “must not fail to comprehend its grave implications”.

    “The speech may have been Eisenhower’s most courageous and prophetic moment.” kata prof Jonathan Turley George Washington University. Selanjutnya Turley bilang ”The core of this expanding complex is an axis of influence of corporations, lobbyists, and agencies that have created a massive, self-sustaining terror-based industry.” Karena itu juga Prominent academic and author Dr Michel Chossudovsky warned that ‘the so-called war on terrorism is a front to propagate America’s global hegemony and create a New World Order. Terrorism is made in USA , The global war on terrorism is a fabrication, a big lie’, katanya.

    Fear Mongering ini diciptakan oleh kepentingan ekonomi neoliberal, yang peroleh keuntungan besar dari industri perang atau terror based industry. Perkembangan terakhir industri ini didalam satu negara maju seperti USA memang pesat dan hebat, tetapi banyak pemimpin atau publik tidak melihat atau tak urusan, hanya cukup waspada menjaga ketakutannya. Itulah pula tujuan yang mau dicapai oleh politik ’fear mongering’ itu. Presiden pertama dunia yang tegas menyatakan tak perlu takut sama teroris ialah presiden Indonesia Jokowi.

    Dalam pilpres sekarang di AS, diantara dua kandidat Demokrat ada fenomena yang baru, sangat menarik, antara Hillary Clinton dan Berni Sanders yang ngaku ’socialist’. Berni Sanders menuduh Clinton sebagai wakil atau perwakilan modal besar, tak mewakili rakyat biasa AS. Clinton tentu saja membantah, dia adalah pro rakyat katanya. Ini pertama sekali seorang ’socialist’ Demokrat menuduh kandidat Demokrat lain mewakili finans besar AS. Gelagat Roosevelt semakin muncul ke permukaan.
    Tetapi ini pertama sekali setelah Roosevelt, dan tak banyak diharapkan bahwa dalam pilpres kali ini akan ada pernyataan tegas seperti Roosevelt itu, artinya berani mengatakan siapa modal besar itu dan yang sesungguhnya adalah pemilik pemerintahan AS biar siapapun yang bakal jadi presidennya, seperti yang telah ditegaskan oleh Roosevelt 1933.

    Obama tentu tahu betul dia mewakili siapa selama ini, tetapi tak berani ngomong seperti Roosevelt atau seperti Demokrat ’socialist’ Berni Sanders. BS sempat pada mulanya meraih 53,3% dan HC 40,5 % suara dalam catatan jumlah pemilih demokrat. Tetapi proses masih jalan sampai hari ini, dan terlihat Clinton lebih kuat. ’Sosialist’ BS bisa dikalahkan juga oleh Clinton. BS masih terlalu besar musuhnya, termasuk Clinton sendiri, tetapi golongan pemodal besar (neolib) bukan tak mungkin melihat masa depan nasib mereka dalam diri ’sosialis’ BS. Karena mengingat bahwa di Eropah Barat kekuatan neolib ini mempercayakan nasibnya kepada orang-orang ’kiri’ lama tipe BS ini dengan partai-partainya yang relatif masih besar (Partai Buruh atau Partai Sosialis atau Partai Sosial Demokrat).

    Walaupun partai-partai ini sudah terlihat hari senjanya, tetapi masih termasuk 3 partai besar dimana salah satu diantara 3 ini adalah pendatang baru sebagai partai ’nasionalis’ mewakil kebangkitan baru cultural revival nasion-nasion dunia dan yang sudah terlihat seluruh dunia terutama Eropah Barat itu, tetapi juga Eropah Timur ex blok Timur. Karena itu BS bisa juga menang, tergantung siapa yang dipilih dan ditetapkan oleh ’financial large centers’ sebagai pengendali sesungguhnya negara adidaya itu. BS adalah tipikal tipe ’kiri lama’ Eropah dan yang seperti saya katakan diatas, partai-partai ’kiri’ lama di Eropah adalah benteng terakhir neolib dunia di Eropah.

    Terorisme dibuat sedemikian (Fear Mongering) sehingga orang atau pemerintah ketakutan seumur hidupnya dan menyerah. Tetapi Jokowi bilang tak perlu takut sama teroris, dan dia tumpas cepat seperti teror Thamrin. JK juga bilang tak ada kaitan terorisme dengan agama islam. Karena itu kalau ada usaha orang tertentu mengaitkan teror dengan agama islam, berarti menipu saja, atau PENGALIHAN ISU. Karena itu terorisme adalah barisan terdepan dari ’war-based economy’, atau ’teror-based industry’ dan yang dipakai digaris depan ialah dari orang-orang kriminal dan orang-orang naif mau masuk surga kalau bunuh diri. Tak lebih dari situ.

    Jokowi adalah presiden pertama dunia yang tegas mengatakan teroris tak perlu ditakuti. Dan JK adalah wk presiden pertama dunia yang tegas mengatakan tak ada kaitan teroris dengan agama islam. Rakyat Indonesia adalah nr 1 mengetahui soal ini dan juga nr 1 dalam soal keterbukaan dan perkembangan demokrasi.

    Satu waktu kalau mayoritas pemimpin dunia mau menjelaskan ini semua, seperti Roosevelt pernah katakan dengan lantang . . . . . . PUTARAN DUNIA PASTI BERUBAH ARAH. Ini pasti bisa terjadi terutama karena sekarang adalah era keterbukaan dan era partisipasi publik, berlainan dengan era ketertutupan ketika Roosevelt. Buktinya baru sekarang kita mengerti apa yang sudah dibilang oleh Roosevelt sudah lebih dari 80 tahun lalu.

    Sekali lagi Indonesia adalah nr 1 dimana presiden dan wk presidennya pertama mendefinisikan terorisme dengan tepat. Indonesia adalah nr 1 dalam soal keterbukaan dan partisipasi publik, dan dengan sendirinya juga dalam soal perkembangan demokrasi.
    Hebat memang Indonesia!
    Banggalah kita dan Bersyukur!

    MUG

  2. Bukan hanya ke ‘langit ke 7’ pejabat ini bisa melayang, tetapi bisa juga ke ‘langit ke 8’ artinya kapan saja pejabat ini bisa berubah jadi setan, menyiksa atau bunuh istri, bunuh anak, bunuh siapa saja, dan sudah sering terjadi. Jadi pejabat-pejabat ini bukan hanya gampang dikendalikan oleh orang luar, tetapi juga bisa gampang disuruh jadi pembunuh , karena cepat dia bisa pindah ke ‘langit ke 8’ itu. Dalam hal ini pernah juga seorang ahli Malaysia bilang kalau orang-orang langit ke 7 atau 8 ini sebenarnya sudah jadi setengah manusia, atau dpl bukan manusia lagi. Karena itu sudah bagus kalau mulai sekarang tes urine bagi pejabat dimana saja dan kapan saja sangat perlu, dan terus pecat tanpa tunggu waktu pejabat negara yang tak lulus tes urine. Negara tak bisa dipimpin oleh orang setengah manusia. Negara harus dipimpin dan dikendalikan oleh orang yang 100% manusia, artinya waras. Patut kan?
    MUG

  3. Ini dia Pencerahan Jitu bagi publik Indonesia dan Karo khususnya. Apa yang dipikirkan dan dilaksanakan oleh Jokowi sebagai presiden, harus disebar luaskan sehingga publik mengerti dan ikut partisipasi dalam soal penting mencegah usaha ‘mematikan’ negeri ini. Kalau banyak pejabat sudah masuk ‘dunia ke 7’ ngelamun saja seperti contoh ex ketua MK, habislah kekuasaan negara ini.
    Syukurlah ada presiden luar biasa seperti Jokowi.
    Maju terus kang Joko.
    Sebarluaska pencerahan AL ini.
    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.