JOKOWI SAMPAIKAN ORASI ILMIAH DI USU (Rektor USU Beri Uis Suku Karo ke Jokowi dan Iriana)

EDI SEMBIRING. MEDAN — Presiden Joko Widodo dan Ibu Iriana diberi uis (bukan ulos) dari Suku Karo pada acara Dies Natalis ke-66 Universitas Sumatera Utara (USU) di Auditorium Kampus USU, Medan [Senin 8/10]. Pada kesempatan ini Jokowi menyampaikan orasi ilmiah. Dalam orasinya itu, Jokowi memberikan gambaran betapa Indonesia memerlukan lebih banyak wirausaha untuk dapat bersaing dengan negara lainnya.

Ia menyebut bahwa, saat ini, semangat kewirausahaan bangsa kita masih berada pada tahap yang rendah.




“Dalam Global Entrepreneurship Index tahun 2017, peringkat kewirausahaan kita masih di ranking 90 dari 137 negara. Di tingkat Asia Pasifik, peringkat kita ke-16 dari 24 negara. Jumlah inovasi dan paten kita juga masih rendah, yaitu peringkat 87 dari 137 negara. Artinya masih banyak pekerjaan besar yang harus kita selesaikan,” terang Jokowi.

Banyak cara dapat dilakukan pimpinan universitas untuk mengembangkan semangat kewirausahaan itu di lembaganya masing-masing. Salah satunya yang disebut Jokowi ialah dengan membangun ekosistem bagi para wirausaha pemula dan mengembangkan sejumlah skema pembiayaan alternatif bagi mereka.

Oleh karena itu, Presiden Joko Widodo meminta lembaga pendidikan tinggi di Indonesia untuk mampu beradaptasi dengan perkembangan zaman sekaligus mendukung segala kreasi baru yang mampu memberikan solusi bagi permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Ia berharap agar universitas mampu menjadi inkubator awal bagi lahirnya banyak wirausaha muda di Indonesia.

“Pendidikan tinggi memang harus mencetak lulusan yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Namun, perguruan tinggi juga harus membuat alumninya mencintai Indonesia yang melahirkan para pembela Pancasila, yang menancapkan jiwa kerakyatan, serta yang menanamkan integritas dan profesionalisme untuk membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” tandasnya.

TENTANG UIS

Kain tenun Suku Karo (uis) yang diberikan ke Jokowi adalah jenis uis kapal (harafiah, kain tebal) yang disertai dengan ornamen benang warna keemasan yang disebut gatip dalam Bahasa Karo. Adapun uis yang diberikan ke Bu Iriana adalah jenis ragi barat.

Pemberian kedua jenis kain yang langsung disematkan pula ke tubuh presiden dan Bu Iriana adalah untuk memberi raja sejuk (malem) bagi tubuh jiwa penerimanya. Raja sejuk yang disebut malem dalam Bahasa Karo juga berarti menandakan keseimbangan antara panas dan dingin serta juga berarti kesehatan/ kesembuhan jiwa dan raga.




Rektor USU (Prof. Dr. Runtung Karo-karo Sitepu SH) bersama keberahenna (istri) mewakili almamater dan sekaligus masyarakat Suku Karo secara lokasi Kampus USU adalah bagian wilayah tradisional Suku Karo di Kota Medan. Di Masa Kolonial, daerah ini menjadi bagian dari Perkebunan Padangbulan Estate yang bertetangga dengan Polonia Estate dan Helvetia Estate.



Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.