Kolom M.U. Ginting: JONRU NGAKU SALAH

M.U. GINTING 3Jonru menghidupkan debat dan diskusi maupun dialog yang juga bisa ada positifnya. Atau apa saja memang ada positif-negatifnya. Positifnya dikembangkan, negatifnya dibuang. Adanya positif juga dari yang negatif, atau yang sudah biasa kita bilang di milis Karo: ’Mengubah yang negatif jadi positif.”

Jonru tahan kritik, juga ngaku salah dan minta maaf kalau memang salah.

Satu yang logis ialah juga kalau Jokowi tak punya kepentingan memalsukan fotonya di Raja Ampat. Tetapi Jonru menanggapi atau merasa sebaliknya sehingga dianggap foto itu tidak asli. Jonru dikritik keras dan ngaku salah. Diskusi, debat, dialog dan kritik yang membangun perlu memang dikembangkan terus di negeri ini.

jonru




Dengan ’semboyan Jonru’ bisa diartikan juga tak takut kritik, tak takut debat, tak takut ngaku salah ketika sudah berbuat salah dan ”hobi memblokir kembali bisa tersalurkan dengan baik”. Keberanian untuk tidak memblokir orang-orang yang melontarkan kritikan dan macam-macam tuduhan, harus diakui sebagai keberanian yang bukan biasa. Yang biasa ialah langsung memlokir pengeritik atau pemaki dalam bentuk apa saja. Tetapi Jonru telah berani bikin sebaliknya. Keberanian seperti ini bisa dimasukkan dalam ’kamus Jonru’ artinya tahan kritik macam apapun. Hehehe . . .

Dulu orang bersahabat dan biarpun tak suka lagi masih tak bisa di’blokir’ karena belum ada internet atau FB. Sekarang kalau tak suka orang itu . . . bisa diblokir saja, abis perkara. Siapa pula yang mau berteman dengan orang-orang yang hanya menyusahkan diri kita. Dalam kenyataan atau offline memang sungkan ’memblokir’ seseorang. Tetapi di FB (online) sudah mungkin memblokir siapa saja.

Bagi Jonru bikin trobosan baru: ide tak memblokir malah dianggap sebagai ”rezeki nomplok”. Itukah yang positif?




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.