Kolom Edi Sembiring: KAPAN KAU TIDAK BERAK MALAM? (Sirulo TV)

edi sembiringBeberapa minggu menjelang Pemilu, sepertinya berada pada posisi berjaga-jaga dan waspada. Salah sedikit bisa menjadi bahan berita yang menjatuhkan. Sebahagian berjaga dan sebahagian menanti orang ‘berak malam’. Ya, masa dulu belum ada toilet di dalam rumah. Bila ingin berak tentu pergi ke tepi sungai atau ke belakang rumah.

Inilah saat yang membuat siapapun lengah karena perut dalam keadaan tidak enak dan suasana pun sepi. Apa yang akan terjadi?

“Kalau aku berak malam, memang kau mau buat apa?”

Jawaban bisa dari yang lucu hingga sadis:

“Tidak aku temani kau.”

“Kusenteri kau.”

“Enggak ku kasih kau rokok sebatang kalau kau bangunkan aku.”

“Aku takuti kau.”

Yang sadisnya enggak usah ditulis, hehehe…

Umpatan “kapan kau tidak berak malam” lahir dari kekesalan akibat kesombongan teman, pelitnya teman, tidak merasa perdulinya teman pada sekelilingnya hingga balas dendam yang mengerikan melebihi seramnya tawa kuntilanak.

Menanti kapan teman meminta bantuan hingga mencari kapan lawan lengah seperti menanti seseorang berak malam. Mengintai sampai yang bau keluar. Lalu lampu senter menyala. Atau pohon bergoyang. Atau batu melayang. Atau erangan menyayat malam hingga membuat kuntilanak urung tertawa.

Minggu-minggu ini adalah masa-masa menanti berak malam. Menanti kesalahan menyampaikan pendapat. Menanti lawan lengah. Hingga menanti hoak apa yang perlu diredam.

Benar-benar kembali ke jaman dulu walau toilet sudah ada di dalam rumah. Dan. linimasa Facebook bagaikan malam-malam penantian dan di dinding Facebook seakan tertulis pertanyaan:

“Apa yang kau pikirkan ketika mereka berak malam?”

https://www.youtube.com/watch?v=bQPnsENaa4o

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.