Kolom Boen Syafi’i: KATANYA AJARAN YANG DAMAI

“Yang arogan di Indonesia itu adalah Islam sebagai agama pendatang dari Arab kepada budaya asli kearifan lokal, haram- haramkan ritual Sedekah Laut. Sampai kebaya diharamkan dengan alasan aurat,” begitulah cuitan Abu Janda di tweetland. Lalu, apa kesalahan utama dari Abu Janda terkait cuitannya?

Ya benar, karena Abu Janda itulah yang aktif mencounter narasi Kadrun selama ini.

Terkenal, dan salah satu orang yang ingin dilenyapkan oleh mereka. Islam agama pendatang dari Arab? Tentu sangat benar. Justru kalau dikatakan bahwa Islam agama pribumi, kok kesannya malah aneh?

Masak nabi pakai blangkon dan menyukai kesenian wayang?Islam agama arogan terhadap kearifan budaya lokal? Apakah salah? Nyatanya yang menolak ritual Sunda Wiwitan juga Ormas Islam. Nyatanya yang menolak, bukan cuma menolak, tapi mengobrak abrik acara sedekah bumi di Bantul juga dari Umat Islam.

Dan, itu masih banyak lagi. So, what’s wrong with you? Kalian menolak bahwa ISIS itu Islam, HTI itu Islam, FPI juga Islam sah-sah saja. Tapi kenyataan tetaplah kenyataan. Dan kenyataan tidak dapat disembunyikan, apalagi di era informasi yang serba cepat ini.

Nyatanya mereka memang arogan. Tak lupa di setiap aksinya selalu meneriakkan nama TuhanNya. Jadi tidak usahlah tersinggung jika ada orang yang bicara jujur. Mungkin saja mereka-mereka ini dikirim Tuhan untuk menegur perilaku dari kalian.

Introspeksi dan objektiflah dalam menilai sesuatu, jangan malah mengedepankan emosi apalagi doktrinasi. Dari introspeksi itulah, memaafkan akan segala sesuatunya, bakal terasa mudah. Semudah membalik telapak tangan.

Abu Janda ini tipikal manusia yang blak-blakan, apa adanya, tidak munafik apalagi membohongi kata hatinya. Manusia seperti inilah yang sekarang teramat langka sekali di negeri ini. Kebanyakan adalah mereka yang munafik, tidak punya nyali, namun terus berjalan. Meski mereka harus membohongi hati dan jiwanya sendiri.

Sedangkan manusia munafik seperti itulah yang sejatinya membuat kemajuan bangsa ini masih saja stagnan, dari jaman Kesultanan Demak hingga sekarang.

Buktikan kalau memang ajaran kalian adalah ajaran yang damai. Karena kedamaian mustahil bisa tercapai jika masih ada rasa amarah serta ketersinggungan yang bercokol, di dalam hati.

Saya tidak bersama Abu Janda. Karena saat ini saya sedang dikurung oleh istri, dan tidak boleh ke mana-mana. Nasib …. Nasib ….

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.