Bualan Kede Kopi

Oleh: Ariston Ginting (Medan)

 

ariston 1kedek kopi 1Kenikmatan saat di kede kopi di pagi hari atau sore hari. Saatnya pergi ke kede kopi.

Setelah sampai di kede kopi, langsung pesan minuman.

Teh manis sada, perkede. Embah ras roti si bungkus-bungkus ena.”

Isapna lang?

Perkede pun nyahutnya penuh dengan senyuman.

Lang. Enggo ngadi nukur isap. Nepcep nari ngenca,” sedikit candaan dengan perkede karena biasanya perkede kopi cukup humoris.

Tidak berapa lama teh manis yang dipesan pun datang beserta rotinya.

“Ketingg…. Ketinggg…. Keting ….” begitulah suara gelas saat mengaduk teh manis yang sudah dihantarkan oleh perkede.

Tidak lama berselang, teman-teman pun berdatangan ke kede untuk minum pagi atau sore hari. Canda tawa pun dimulai. Kalau sudah berada di kede kopi, beban pikiran itu semua hilang.

Berbagai pembahasan pun terjadi. Mulai dari politik, pertanian, perselingkuhan, perceraian, dan lain sebagainya. Tawa pun terdengar.

Sebagian orang datang ke kede kopi hanya memanas-manasi,apa lagi kalau ada orang main satur atau main kartu joker. Ributnya minta ampun.

Lucunya, penontonlah yang paling ribut. Bukan pemain. Pemain duduk tenang sambil menikmati rokok dan minuman yang ada. Penonton cuma numpang duduk aja tapi ributnya minta ampun. Itu biasanya terjadi keseringan di sore menjelang malam hari karena kegiatan pun sudah tidak ada lagi.

Itulah kede kopi. Berbagai manusia ada di dalam kede kopi.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.