Dorr…. Dorr…. Kedua Kaki Bandar Sabu Itupun Ditembus Peluru Polisi

IMANUEL SITEPU. LABUHAN BATU — Jumaten alias Maten bisa dibilang bandar narkoba paling nekat di kabupaten Labuhanbatu. Bila berurusan dengan siapapun, warga Lingkungan V Kecamatan Panai Hilir (Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara) ini tidak segan segan-segan menyerang dengan gunting yang selalu dibawanya.

Meski Maten sangat ditakuti waga sekitar karena sering bertindak brutal, sadis dan arogan, dia akhirnya berhasil ditangkap Satnarkoba Polres Labuhanbatu setelah timah panas bersarang di kedua kakinya [Rabu 26/8: sekira Pukul 08.00 Wib].

Petugas turut mengamankan barang bukti berupa 9 plastik klip berisi kristal diduga narkotika sabu berat 48,32 Gr, 1 bilah pisau silver penusuk panjang sekitar 20 Cm, 1 gunting silver gagang hitam panjang sekitar 15 Cm.

Kapolres Labuhanbatu (AKBP Deni Kurniawan SIK MH) melalui Kasat Narkoba (AKP Martualesi Sitepu SH MH) kepada SORA SIRULO mengatakan [Kamis 27/8], tersangka Maten menjadi buruan Polisi terkait 2 kasus. Masing-masing kasus narkoba dan penganiayaan terhadap angggota Polsek Panai Hilir 28 Mei 2020 lalu.

“Maten menjadi DPO kasus narkoba sejak tanggal 14 Juli setelah Satnarkoba Polres Labuhanbatu menangkap tersangka bernama Jailani alias Jai. Dia juga pernah menikam seorang personil Polsek Panai Hilir bernama Brigadir Alqadri dan istrinya dengan senjata tajam terbuat dari gunting, serta melampari kedua korban dengan batu.

Brigadir Alqadri telah membuat Laporan pengaduan ke Polsek Panai Hilir dengan LP/39/V/2020/SU/RES-LB/SEK PANAI HILIR,” jelas AKP Martualesi Sitepu.

Maten berhasil ditangkap setelah Satnarkoba Polres Labuhanbatu mendapat informasi kalau tersangka sedang berada di rumahnya di Lingkungan V Kecamatan Panai Hilir Kabupaten Labuhanbatu [Rabu 25/8].

Tak mau buruannya lolos, Kasat Narkoba (AKP Martualesi Sitepu) bersama Kanit Idik I (IPDA Sarwedi Manurung) dengan membawa 2 team langsung berangkat menuju kediaman tersangka di Panai Hilir dengan jarak tempuh 3,5 jam perjalanan dari Kota Rantau Prapat.

Begitu tiba di kediaman tersangka, petugas langsung melakukan penggerebekan. Melihat kehadiran Polisi tersangka mencoba kabur dari belakang setelah seorang anak tersangka berhasil menghalang-halangi seorang personil Satnarkoba (AIPDA Dedi Ritonga). Personil lainnya yang mengetahui tersangka Maten telah kabur lewat pintu belakang langsung melakukan pengejaran.

Mirip seperti film acting yang di televisi. Aksi kejar-kejaran pun terjadi. Seorang petugas (Brigadir Candra Siregar) sebenarnya sudah dapat menangkap tersangka. Namun, Maten melakukan perlawanan dengan menikam Brigadir Candra menggunakan sebuah gunting. Personil Satnarkoba Polres Labuhanbatu yang sudah cukup terlatih ini berhasil menghindari serangan tersangka.

Melihat Brigadir Candra menghindar, Maten kembali berusaha kabur. Sial dialami oleh Maten, tak jauh melakukan pelarian, kakinya malah masuk ke dalam septic tank yang pecah di belakang rumah salah satu warga. Melihat situasi tersebut Katimsus AIPTU Mansyursyah langsung melakukan tindakan keras, tepat, tegas dan terukur. Dia berhasil melumpuhkan tersangka Jumaten dengan menembak kedua Kakinya.

“Saat ini tersangka Jumaten alias Maten masih menjalani operasi pengangkatan proyektil di RSUD Labuhanbatu,” kata AKP Martualesi Sitepu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.