KELURAHAN LAU CIH LAYAK JADI JUARA

MAJA BARUS. MEDAN TUNTUNGAN. Perkembangan Kelurahan Lau Cih ke depan akan lebih maju lagi karena di Pasar Induk akan ada pengembangan moda transportasi seperti pembangunan depo LRT. Ini diharapkan akan menjadi kebanggan sekaligus motivasi bagi Lurah dan jajarannya agar berbuat lebih baik lagi.

Ini terungkap pada sambutan Wali Kota Medan yang dibacakan oleh Wakil Wali Kota Medan (Ir. Akhyar Nasution MSi) saat menerima rombongan Tim Penilai Kelurahan Terbaik Tingkat Provinsi Sumatera Utara di Jambur GBKP Lau Cih yang berlokasi tepat di depan Kantor Lurah Lau Cih Jl. Bunga Malem VII (Medan Tuntungan) [Selasa 17/7].

Selain pengembangan Pasar Induk, Kelurahan Lau Cih memiliki keunikan tersendiri yakni masih menjunjung kearifan lokal serta berbagai program unggulan yang dipersiapkan untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

“Saya berharap penilaian ini menjadi gerbang bagi Kelurahan Lau Cih untuk keluar sebagai juara Kelurahan terbaik tingkat Sumatera Utara, karena Kelurahan Lau Cih dengan segala keunggulannya memang layak menjadi juara,” ujar Wakil Wali Kota di depan Tim Penilai.

Sementara itu, Ketua Tim Penilai Kelurahan Terbaik Tingkat Provinsi Sumut (Ir. H. Asfan Sofyan MM) dalam sambutannya mengatakan ada beberapa poin penting yang  diperhatikan dalam penilaian Kelurahan Terbaik ini. Diantaranya: Penyelenggaraan Pemerintahan yang transparan, sistem administrasi, program harus selaras dengan Nawacita Presiden RI, dan bentuk-bentuk inovasi yang telah dicapai.

Selain itu, tingkat kesehatan dan ekonomi masyarakat jangan sampai dilupakan, sehingga tidak ketinggalan dengan daerah lain.

“Ada 6 kelurahan yang masuk nominasi dengan begitu Kelurahan Kayuh sudah masuk nominasi 6 besar untuk penilaian tingkat Provinsi Sumatera Utara,” ujar Asfan.

Ditambah oleh Asfan, nantinya juara tingkat Provinsi ini akan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Bali, sekaligus memperoleh penghargaan secara nasional.

Sementara itu, Lurah Laucih, M. Husnul Hafiz Rambe S.STP, M.AP dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Kelurahan Lau Cih memiliki program-program unggulan yang siap menjadi corong bagi pelayanan masyarakat. Diantaranya: penerapan sistem arsip digital melalui aplikasi SIPCELA (Sistem Pelayanan Cepat Laucih), BELACI (Becak Layanan LauCih), GEMA NARUTA (Gerakan Membawa Sampah Anorganik dan Rumah Tangga), Gastapi (Gerakan Silaturrahim Tiga Pilar), program TP. PKK Kelurahan Laucih yakni Gasako (Gerakan Sapa Anak Kost) dan lain sebagainya.

Keluarga Raja Urung Sepuludua Kuta Lau Cih di Masa Kolonial dengan kombinasi pakaian tradisional Karo dan Indisch.

 “Selain program-program unggulan tadi, kami di Kelurahan Lau Cih, baik perangkat dan seluruh warganya, masih sangat menjunjung adat istiadat dan kearifan lokal. Banyak hal kami rembuk dan kerjakan bersama, seperti pesta tahunan (kerja tahun dalam Bahasa Karo), masuk rumah baru, pesta perkawinan dan selalu menjaga tali silaturrahmi diantara perangkat kelurahan, Muspika Kelurahan, TP. PKK Kelurahan, para tokoh masyarakat, agama dan pemuda serta seluruh warga di Kelurahan Lau Cih ini,” papar Lurah.

Turut hadir dalam acara ini, Anggota DPRD Kota Medan (Drs. Daniel Pinem), Camat Medan Tuntungan (Gelora K.P. Ginting), Unsur Muspika Medan Tuntungan, Lurah dan Kepling se Kecamatan Medan Tuntungan, Seluruh Pengurus TP.PKK Kota Medan beserta seluruh pengurus TP.PKK Kota Medan, Tokoh agama, Masyarakat, Organisasi Kemasyarakatan dan Organisasi Kepemudaan.

Dalam penelusuran Sora Sirulo, terungkap bahwa Keluarahan Lau Cih di Masa Pre-Kolonial hingga Masa Kolonial merupakan ibu negeri sebuah Kerajaan Karo bernama Urung Sepulu Dua Kuta yang didirikan oleh merga Karo-karo Purba. Setelah pelebaran Kota Medan, Lau Cih yang dulunya bagian dari Kabupaten Deliserdang kini menjadi bagian Kota Medan bersama desa-desa tradisional Karo lainnya yang di dalam kamus tradisional Karo dikatakan sebagai Karo Jahe (jahe adalah kata Karo yang berarti hilir). Bagian Tanah Karo lainnya disebut Karo Gugung (gugung adalah kata Karo yang berarti dataran tinggi atau wilayah pegunungan).

VIDEO: Penyanyi Karo yang menjuarai lomba menyanyi internasional di Italy (Lyodra Ginting) menyanyikan lagu Nande (Ibu) pada acara peringatan HUT ke 3 Pasar Induk Medan di Lau Cih.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.