Sebagai Orang Minang dan keluarga masih banyak yang tinggal di Sumatera Barat, saya tahu persis suara Jokowi turun di Sumbar memang akibat HOAX dan PROPAGANDA. AS negara maju pun tak luput dari masalah hoax sehingga yang naik jadi presiden Donald Trump. Apalagi negara berkembang seperti Indonesia terutama di pedesaan masih banyak masyarakat tak pakai gadget.
Sehingga info hoax mereka terima tanpa diimbangi dengan berita klarifikasi.
Lihat saja kubu mana yang sering menebar hoax. Mulai dari kasus muka lebam RS, 7 kontainer surat suara sudah tercoblos, server KPU sudah disetting, dan seterusnya.
Padahal, sebagai muslim sejati, harusnya tidak boleh langsung percaya isu/gosip dan haruss tabayyun (QS.49:6) terlebih dahulu sesuai wahyuNya. Malah dalam kampanye yang benar adalah saling menampilkan prestasi dan program kerja atau “fastabiqul khairat” (QS.2:148) dimana justru Perintah Allah ini yang diabaikan.
Jadi, PR pemerintah ke depan dan kita sebagai umat beragama adalah masalah pembinaan akhlak yang mulia sesuai dengan misi utama Nabi Muhammad diutus ke dunia ini; “Innama bu’itstu liutammima makarimal akhlaq.” (HR. Bukhari)