Kemenpora Beri Penghargaan untuk Kota dan Pemuda Berprestasi

ITA APULINA TARIGAN. JAKARTA — Dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-90, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) Indonesia melalui Deputi Pengembangan Pemuda menganugerahkan penghargaan kepada 39 pemuda  Indonesia  dan 20 Kabupaten/ Kota Layak Pemuda di Indonesia di Balai Samudera KelapaGading, Jakarta Utara [Senin 29/10: Malam].

Bertajuk “Bangun Pemuda, Satukan Indonesia,” Malam Anugerah Kepemudaan ini dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga (Imam Nahrawi), Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora (Asrorun Ni’am Sholeh), sejumlah Eselon I dan II di Kementerian Pemuda dan Olahraga, Deputi Kemenko PMK, dan Bupati/ Walikota se Indonesia.

“Anugerah Kepemudaan ini merupakan komitmen dan perhatian tinggi pemerintah, khususnya terhadap pengembangan pemuda di tanah air. Mereka terpilih melalui seleksi ketat, berjenjang, dan komprehensif selama beberapa bulan terakhir, yang berlangsung sejak awal tahun 2018,” ujar Asrorun Ni’am Sholeh, Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora.

Ke-39 pemuda berprestasi terpilih berkat kontribusinya membangun kota dan komunitas. Mereka terbagi dalam beberapa kategori, di antaranya:

  • Pemuda pelopor bidang pendidikan, pemenang pertama terpilih dari Sulawesi Barat berkat pembangunan kampung pendidikan,
  • Pemuda pelopor bidang sumber daya alam, lingkungan hidup dan pariwisata, pemenang utama dari Sumatera Barat berkat pelestarian hutan bakau dan terumbu karang.
  • Pemuda pelopor inovasi teknologi, dimenangkan oleh pemuda dari DKI Jakarta berkat aplikasi mengatasi sampah yang diciptakannya.
  • Pemuda pelopor pangan, serta agama dan budaya, dimenangkan oleh pemuda dari Sumatera Barat dan Jawa Timur.

Kategori pemuda berprestasi lainnya mencakup kategori wirausaha berprestasi di bidang pangan, kuliner, perdagangan dan jasa; penggerak wirausaha berprestasi, pemuda berprestasi tingkat internasional, dan pemuda difabel berprestasi.

Untuk meningkatkan mutu standardisasi kepemudaan di seluruh Indonesia, Kemenpora juga menetapkan 20 Kota Layak Pemuda. Tujuannya, agar setiap kota dan kabupaten di Indonesia bisa menetapkan kriteria khusus dalam mengembangkan potensi pemuda yang berusia 16 sampai 30 tahun, seperti diatur dalam Undang-Undang (UU) dan Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga No.11 Tahun 2017.

Beberapa hal yang menjadi kriteria khusus penilaian Kota Layak Pemuda, antara lain: regulasi pemerintah daerah terhadap kepemudaan, penganggaran dan fasilitasi, kegiatan kepemudaan, ketersediaan program, serta infrastruktur program kepemudaan. Terbagi dalam tiga kategori, masing-masing pemenang utama dari setiap kategori Utama, Madya, dan Pratama, antara lain Kabupaten Sumenep, Jawa Timur; Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan; dan Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur.

Pemuda merupakan agen perubahan. “Karenanya, pemuda Indonesia harus berpedoman pada intelektualitas, integritas tinggi, serta karakter pemimpin yang peduli dan profesional. Ini penting untuk menjawab berbagai peluang dan tantangan bangsa Indonesia saat ini, tentunya dengan menjunjung tinggi pada nilai nasionalisme dan persatuan,” ujar Imam Nahrawi, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Indonesia.

Apalagi, saat ini, jumlah penduduk berusia produktif jauh lebih besar dibanding penduduk kurang produktif. Ini menjadi keunggulan dari bonus demografi yang sedang dialami Indonesia.

Bupati Karo (Terkelin Brahmana) (mengenakan uis beka buluh di pundak) sedang menerima Piagam Penghargaan Pemuda Terbaik Tahun 2018 dari Menpora.

Bonus demografi muncul saat rentang usia produktif (15-64 tahun) berada pada angka 70% dari total jumlah penduduk. Dengan kata lain, jumlah 70% ini akan menjadi penyokong hidup 30% usia nonproduktif, atau yang berusia di bawah 15 TAHUN DAN di atas 65 tahun. Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), Indonesia akan mengalami puncak bonus demografi pada tahun 2025-2030.

“Bangsa ini dianugerahi bonus demografi yang tidak dimiliki bangsa lain. Setiap pemuda berprestasi terpilih ini nantinya akan mendalami berbagai pembinaan pemuda secara intensif serta berkontribusi lebih luas lagi dalam organisasi kemasyarakatan. Dengan demikian, akan tumbuh karakter pemimpin yang kuat untuk membangun bangsa Indonesia dan membuatnya semakin disegani di tengah dunia,” tambah Asrorun Ni’am Sholeh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.