Kolom Acha Wahyudi: KERBAU COCOK HIDUNG

Banyak Penduduk Arab, UEA, Iran, Iraq, Turki, Mesir, Suriah, Libanon dan negara Middle East lainnya telah sadar dan akhirnya muak dengan dogma yang membelenggu. Kini mereka menyadari betapa selama ini telah kehilangan milik mereka yang paling berharga dalam hidup, yaitu kemerdekaan!

Konflik demi konflik yang ditenggarai oleh perbedaan agama, dan ras.

Tidak hanya menelan korban harta benda, dan hancurnya negeri tempat mereka tinggal. Juga anak-anak, orang tua, keluarga dan sahabat mereka terbunuh akibat perang yang tak kunjung usai.

Warga Negeri Arab telah mulai menggeliat, dengan confident melakukan perubahan progresif. Walau sebagian besar masih berupa silent movement demi keselamatan hidup mereka, namun jelas ini adalah fenomena gunung es. Seperti juga sedang berlangsung di negeri ini.

Gerakan mengembalikan kemampuan bernalar telah menguat. Demi melawan dan menghadang serangan negeri api, yang kian kedodoran dengan dogma kebohongan. Dipenuhi ajaran antinalar dan antihumanisnya yang merajalela sepanjang dekade terakhir ini.

Bagi yang masih terlena dalam halusinasi dan delusi primitif Zoroaster yang mengiming-imingi Surga, dan ketakutan akan neraka, bangkitlah segera! Ketakutan yang mereka ciptakan adalah pintu masuk agar kita menjadi kerbau dicucuk hidung sehingga dengan mudah dijadikan bemper.

Digiring sesuai keinginan para penguasa jahat serakah yang lupa bahwa hidup hanya sekedipan mata. Dan kita pun sampai lupa cara, bagaimana untuk hidup bahagia tanpa perlu takut ancaman neraka!

#BringBackOurSanity

Richard Dawkins speaks with young Saudi Arabian atheist Rana Ahmad, author of the new book Frauen dürfen hier nicht träumen (Women Aren’t Allowed to Dream Here).

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.