Keseringan Cabe di Ladang Dipanen Maling, Warga Memadati Polsek Namorambe




IMANUEL SITEPU. NAMORAMBE. Sempat diserbu ratusan warga karena maraknya aksi pencurian ternak lembu beberapa minggu lalu, Mako Polsek Namorambe kembali disesaki warga [Rabu 7/12: sekitar 24.00 wib]. Kali ini, warga meluapkan kekesalan karena tanaman mereka berulangkali dipanen maling. Kepada petugas, ratusan warga tersebut pun meminta agar US (30) pelaku maling tanaman segera ditangkap.


Adanya tudingan warga kalau US yang warga Jl. Samura Dusun IV Desa Namorambe adalah pelaku pencurian, bukan tidak beralasan. Pasalnya, beberapa jam sebelum adanya aksi demo warga, atau tepatnya sekira 21.00 wib, Damsah Tarigan (46) warga Dusun IV Namorambe mempergoki US sedang memanen tanaman cabenya.

“Saya sangat berang karena tanaman cabe saya diladang berulangkali hilang dicuri maling. Makanya, malam itu, saya melakukan pengintaian. Benar saja, saya memperogoki pelaku sedang memanen cabe saya,” sebut Damsah Tarigan.

Lanjut dikatakan Tarigan, lantaran memperogoki US, saya berupaya mendekati dengan secara perlahan bermaksud menangkap basah pelakunya. Namun, begitu aku menyenter wajahnya, US langsung lari tunggang langgung. Mengetahui US lari, saya langsung berteriak maling.

“Begitu US lari dan meninggalkan cabe yang dipanennya, saya dan R Ketaren, sebelah ladang saya masih sempat mengejar US,” beber Tarigan.

Senada dikatakan Damsah Tarigan juga dibenarkan R. Ketaren.

“Kaki saya sampai bengkak mengejar US. Banyak jagung dan cabe yang rusak, karena US lari tanpa arah dan memijaki tanaman. Karena US lari di kegelapan malam,” sambung Ketaren.

Terungkapnya pelaku maling tanaman milik warga langsung merebak luas. Tanpa dikomandoi, ratusan warga langsung memadati Polsek Namorambe, meminta agar malam itu US ditangkap polisi karena sebelumnya lolos dari sergapan warga.

“Pelaku maling cabe harus ditangkap, karena malingnya sudah kelihatan. Polisi jangan diam saja karena di Namorambe petani sudah mengeluh. Sebab cabe dan jagung sudah banyak yang hilang. Tangkap pelakunya,” beber ratusan warga dengan berteriak silih berganti.




Menurut warga, mereka kompak mendatangi Polsek Namorambe karena pernah mendengar ucapan salah seorang Polisi yang mengatakan kalau pelaku pencurian yang memiliki kerugian di bawah Rp 2.5 juta tidak bisa ditahan.

“Seharusnya Polisi bekerja profesional. Pelaku melakukan pencurian di malam hari. Seharusnya itu tidak masuk dalam perma. Apalagi pelaku sudah melakukan berulangkali. Janganlah polisi membodoh-bodohi kami. Kami sudah banyak kehilangan cabe dan jagung. Setiap malam kami harus menjaga cabe dan jagung kami di ladang,” beber warga.

Kades Namorambe Jon Filter Sembiring membenarkan kalau beberapa warganya sudah sering melaporkan kehilangan tanaman.

“Kita sudah banyak menerima laporan dari para petani yang kehilangan cabe dan jagung. Maka itu saya atas nama pemerintahan desa meminta kepada Polisi agar segera menangkap pelaku,” bilangnya.

Melihat kehadiran warga, Kapolsek Namorambe AKP D Ketaren dan Kanit Reskrim Ipda Hendrik Ginting langsung datang menenangkan massa. Kepada warga, keduanya pun berjanji akan segera menanggapi keluhan warga. Usai mendapat penjelasan dari pihak kepolisian, warga kemudian membubarkan diri.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.