Ketekunan dalam Pembangunan yang Lestari Membuahkan Hasil di Suining, Tiongkok

ANG SAN MEI. SUINING (Tiongkok) — Pada 5 September lalu, sebuah sesi diskusi “green” berlangsung di Suining, kota di bagian barat provinsi Sichuan, Tiongkok. Pertemuan ini, disebut sebagai “2018 Green Economy Suining Conference,” mendatangkan hampir 300 pakar terkemuka, ilmuwan serta pebisnis terkemuka di Tiongkok. Mereka berkumpul di bawah satu atap dan bertukar ide secara multidisipliner serta mendalam tentang pembangunan lestari (green development), dengan Suining sebagai titik fokus.

Pada 2007, Suining masih menjadi wilayah yang belum sepenuhnya terlepas dari model pertanian tradisional yang berakar luas. Namun, pada tahun itu, Suining juga bertekad mencetuskan babak pembangunan yang baru, mengubah beberapa tradisi yang tertanam lama serta bergerak maju menuju masa depan.

Di dekade sebelumnya, aspek pelestarian alam telah membuat kota ini terkenal. Melalui modifikasi struktur industri, sejumlah industri tradisional telah tergantikan dengan sektor informasi elektrik, permesinan dan peralatan, intelligent manufacturing, material baru, logistik modern serta beberapa industri yang mengemuka lainnya. Setelah satu dekade menjalani urbanisasi dan pembangunan yang lestari, area perkotaan kini memiliki taman dan ruang terbuka hijau seluas 12,86 meter persegi per kapita, laju penghijauan yang seutuhnya mencapai 41,35% serta laju jangkauan area hijau yang tak lengkap tercatat sebesar 37,47%.

Danau Guanyin, perairan di tengah kota, memiliki permukaan seluas 14,8 km per segi, dan Suining termasuk salah satu pelopor di Tiongkok yang mengawali pembangunan “sponge city”. Dalam laporan “State of China Cities” pada 2018, sebuah foto kota Suining menghiasi halaman depan dengan tema “Green Urbanization in China“.  Kota berlanskap ini juga memperoleh berbagai penghargaan bergengsi dan gelar yang diburu pihak lain seperti “Green World City” dan “International Park City”.

Dari 26 hingga 27 September, ajang Green Development Science and Technology Conference akan digelar di Suining serta mengambil tema utama bertajuk “Clean Energy: New Drive for Green Growth”.

Berbagai pakar, ilmuwan serta perusahaan ternama dari dalam dan luar negeri akan kembali berkumpul dan bertukar pandangan tentang isu-isu hangat seperti clean energy dan penyimpanan energi, kendaraan dengan energi baru, pendanaan lestari (green finance), kerja sama antara green cities dalam kerangka program “One Belt, One Road”, peremajaan wilayah pedesaan serta pembangunan inovatif.

Mereka akan melahirkan integrasi ilmu pengetahuan, teknologi, pembangunan secara lestari dan seluruh aspek yang penting bagi masyarakat.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.