KETIKA NURANI RAKYAT SUDAH BERBICARA — Langkah Pasti Melepas Belenggu Dinasti Tirani di Demak

Oleh: Wijayanto Wisnu Aji

Suara rakyat adalah suara perubahan. Ketika nurani rakyat sudah berbicara, segala bentuk penjajahan “dinasti tirani londo ireng” bisa ditumbangkan, karena rakyat punya hak kedaulatan tertinggi melepaskan segala macam belenggu yang berdampak bagi kemajuan Demak.

Saat kami coba bergerilya, lewat media sosial maupun berkeliling dari kecamatan ke kecamatan, respon rakyat Demak terhadap hembusan angin perubahan begitu dahsyatnya.

Bahkan kami terkejut ketika di beberapa kecamatan banyak respon rakyat yang satu tarikan nafas untuk bergerak bersama menumbangkan dinasti “tirani londo ireng”. Rakyat menganggap akar masalah di Demak adalah keserakahan yang ingin dilanggengkan lewat kekuasaan di bawah kendali kekuatan dinasti “tirani londo ireng”.

Munculnya figur yang merupakan bagian dari pelanggengan kekuatan dinasti tirani membuat semakin membuncahnya kemarahan rakyat terhadap berbagai simbol keserakahan yang dipertontonkan secara kasat mata di hadapan rakyat saat momentum Pilkada Demak 2020.

Rakyat merasa didikte oleh settingan kekuatan dinasti tirani hanya demi upaya melanggengkan kekuatan dinasti yang ada di Demak. Bahkan terkesan, rakyat hanya disuruh jadi penonton dan pemandu sorak sandiwara politik yang telah dikendalikan oleh kekuatan dinasti tirani lewat kekuatan uangnya.

Munculnya Gerakan Aliansi Masyarakat Peduli Aspirasi Rakyat (GAMPAR DEMAK) merupakan puncak keprihatinan kelompok milenial kritis terhadap penyikapan kondisi Demak yang sudah mengarah dinasti tirani di Demak. Kelompok muda kritis yang bergerak lewat narasi-narasi besar media sosial telah mendapat respon begitu luar biasa dalam memaknai dinamika berdemokrasi secara beradab di Demak.

GAMPAR DEMAK hanyalah bagian dari para pemulung demokrasi yang menangkap berbagai remahan kegelisahan aspirasi yang disuarakan rakyat. Coba didaur ulang menjadi martir pendobrak perubahan menumbangkan kekuatan dinasti “tirani londo ireng” yang begitu kuatnya mencengkram kekuasaan di Demak.

Gerakan yang jadi pelopor kebangkitan rakyat Demak melakukan perlawanan tehadap dinasti tirani di Demak. Embrio gerakan ini kian menggelinding, membesar dan menguat ketika rakyat mulai berinisasi membangun konsolidasi perlawanan berbasis kampung dan komunitas.

Para kyai kampung mulai membangun kesadaran umat demi menumbangkan segala bentuk keserakahan yang dikendalikan oleh dinasti tirani yang begitu kuatnya mencengkram Demak.

Kaum terdidik mulai bergerak dari kampung ke kampung menyebar kesadaran akan pentingnya Pilkada Demak 2020 adalah sebagai momentum tumbangnya kekuatan dinasti tirani di Demak. Kaum muda mulai bergerak senyap menyadarkan kaum muda menghimpun diri dalam gerakan-gerakan perlawanan terhadap penjajahan londo ireng.

Kaum perantau Demak yang ada di luar kota mulai bersahutan di media sosial bikin narasi-narasi perubahan menyikapi keprihatinan kondisi Demak di bawah kendali tirani Demak.

Kelompok kritis yang bagian dari berkumpulnya lintas komunitas mulai mengkonsolidasikan diri lewat simpul-simpul warung kopi sebagai basis perjuangan melawan kekuatan dinasti tirani.

Begitu massifnya gerakan yang berasal dari basis potensi kerakyatan di Demak. Ini membuat narasi besar penumbangan “Dinasti londo ireng” kian menggelinding begitu kencangnya.

Gerakan yang berasal dari kesadaran kolektif rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Kondisi fakta inilah yang membuat sebagian partai politik koalisi besar di Demak mengalami kepanikan dan kegalauan, jika gerakan ini berasal dari suara nurani rakyat yang dibangkitkan oleh blundernya dinasti tirani dalam mensetting figur.

Koalisi Parpol yang dukung oleh kelompok dinasti hanyalah goresan kertas tak berbekas, karena basis konstituennya lebih memilih mendukung gerbong perubahan demi melepaskan Demak dari segala macam belenggu penjajahan dinasti tirani.

Bahkan para kader partai koalisi sudah mulai bergerak senyap melawan rekom partai hanya demi bergabung dengan kekuatan besar perubahan bersama gerbong rakyat. Mereka menganggap, daripada jadi musuh bersama dari gerakan rakyat dalam menumbangkan dinasti tirani, para kader partai lebih condong bergerak bersama rakyat.

Ketidaksolidan Parpol membuat semangat rakyat mendobrak perubahan makin hari makin kuat demi menggerus suara-suara dinasti yang masih loyal pada “londo ireng”. Komitmen rakyat hanyalah memenangkan pertarungan Pilkada Demak 2020 dengan damai tanpa benturan fisik dan mengakhiri pesta pora “Tirani londo ireng”.

Bagi rakyat prinsipnya, ketika layar sudah terkembang, pantang surut karena hanya kemenangan yang memuncaki tujuan dari gerakan berbasis kerakyatan. Tekad rakyat sudah bulat,untuk terus bergerak, bersatu dan menang hadirkan perubahan didemak.

LAWAN DAN TUMBANGKAN….

salam waras

Makam Kadilangu, 5 Juli 2020

)* Gerakan Aliansi Masyarakat Peduli Aspirasi Rakyat (GAMPAR DEMAK)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.