Kolom Boen Syafi’i: KETUA SERIKATNYA DAPAT DUIT — Buruh Cuma Pop Mie

8 Oktober 2020, rencananya para buruh akan melakukan aksi mogok nasional. Wih seru, sebagai penonton saya akan melihat drama ribuan manusia yang kehilangan pekerjaan, dan juga drama para bos besar yang ramai-ramai minggat dari Indonesia, guna menanamkan investasinya, membangun pabrik di negara lainnya.

Ya, suka tidak suka, inilah Indonesia kita.

Dimana sebagian rakyatnya sangat mudah diprovokasi tanpa mau sedikitpun berfikir lebih panjang lagi. Pertinyiinyi?

Apakah dengan demo auto bisa memenuhi kebutuhan seperti membayar kontrakan, cicilan motor, biaya sekolah anak, dan juga untuk kebutuhan rumah tangga seperti makan? Tidak, karena yang bisa memenuhi itu semua adalah dengan cara bekerja.

Lantas kalau melakukan aksi demo bisa menghancurkan harapan, kenapa masih saja dilakukan?

Sudahlah, jangan mudah terprovokasi hasutan, terutama dari pimpinan serikat yang penghasilannya hanya dari memungut upeti para anggotanya saja. Jika pabrik ditutup dan anda kehilangan pekerjaan, maukah si pimpinan serikat pekerja itu membangunkan pabrik dan memperkerjakan anda?

Hil yang mustahal sodara-sodara..

Pimpinan serikat pekerja bisanya cuma ngoceh, nuntut ini nuntut itu tanpa mau bekerja alias ongkang-ongkang kaki saja. Dia ada di balik meja, bayaran hasil dari keringat anggotanya.

Lha anda? Di balik meja cuma saat hadiri pesta resepsian doang. Itupun masih ngasih amplop lagi.

Bersyukurlah saat ini anda yang masih diperkerjakan di tengah banyaknya para pekerja yang dirumahkan.

Jangan lagi membuat gaduh negara, apalagi di tengah ekonomi dunia yang lagi berduka.

Jangan turuti provokasi dari pimpinan serikat pekerja, yang ingin menjadikan kalian umpan di tengah huru hara. Pimpinan serikat pekerja bisa jadi dapat duit dari bohir demo. Lha kalian? Cuma dapat nasbung, teh gelas, dan selembar tisu (itupun bukan tissue magic) eh esoknya gak bisa bekerja selama-lamanya.

Berfikir panjanglah terlebih dahulu, sebelum melakukan aksi yang bisa jadi merubah kondisi ekonomi anda selamanya. Karena keputusan yang anda buat, akan menentukan baik buruknya kehidupan selanjutnya.

Jika para pekerjanya sudah tidak bisa diatur? Maka para bos besar mudah saja menutup serta menjual pabrik nya.

Lha kalian, apanya yang mau dijual? Sertifikat demo nya? ?

Ahsudahlah..

“Yo jual ginjal toh Cak? Ginjal kan harganya mahal?”

Tapi kan ginjalnya jadi tinggal satu, Di Paidi?

“Lho hasil jual ginjal kan buat usaha Cak, terus sukses dan bisa beli ginjal lagi dah?”

Weladalah???

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.