Kolom Boen Syafi’i: KHILAFAH DAN ISU KOMUNIS CUMA AKAL-AKALAN CENDANA

Tiap hari teriaknya, mereka komunis, keliyen komunis, musuh itu pokoknya ya komunis (Titik gak pake Suharto). Namun, saat ditanya apa itu komunis, Kadrun rata-rata menjawab komunis itu anti Islam, atheis, anti agama. Ah benar benar menunjukkan “kejeniusan” yang mereka punya. Warbiasyah.

Andai memang seperti itu pengertiannya ….

Berarti perempuan perempuan berjilbab, ulama, muadzin, guru ngaji dan lain sebagainya yang ikut partai berhaluan komunis di Palestina, Libanon serta Mesir itu apakah anti Islam semua? Ah jangan jangan mereka ini sedang bertaqiyah kah?

Padaha, pengertian dari faham komunis secara jamak adalah ideologis yang berkaitan dengan filsafat, sosial, ekonomi, demi terciptanya masyarakat yang sama rasa sama rata. Hingga tiada strata sosial di dalamnya. Intinya, jika memiliki harta benda maka kepemilikan tersebut tidak boleh melebihi dari apa yang telah diatur oleh pemerintah.

Poligami? Harta benda wae dikasih ambang batas, apalagi Istri?

Apa yang menjadi visi misi dari faham komunis tersebut (?), jebule tidak laku di dunia. Buktinya yang memakai faham tersebut secara kappah cuma Korea Utara saja. Lainnya? Ideologinya saja yang komunis, penerapannya kapitalis juga.

Nah dari sinilah saya jadi bertinyi-tinyi. Kenapa pengertian ideologis komunis di dunia dengan di Indonesia bisa beda? Ah, cuma Kadrun yang lagi mabuk fifis ontalah yang bisa menjawabnya.

Dan, seperti kata Gus Dur, bahwa PKI alias ideologi komunis tidak perlu ditakuti. Karena faham ini memang sudah tidak laku lagi di negara manapun. Selain itu, PKI dan ideologinya sudah dikunci rapat oleh Tap MPR no 25 tahun 1966.

Jika ada yang sering teriak-teriak komunis bangkit lagi, itu hanyalah kamuflase alias pengalihan isu agar gerakan mengkhilafahkan Indonesia bisa lancar jaya.

Jika berhasil, lantas siapa yang akan jadi penguasanya?

Ya, si penyalur dana, Cendana beserta centeng-centeng koruptornyalah. Dan kisah pilu tentang kekejaman bapaknya yang membantai jutaan nyawa manusia akan coba diulangi.

Pertinyiinyi? Maukah anda mewariskan konflik berdarah tersebut ke anak cucu? Saya yakin, hati nurani anda akan menentang keras terulangnya kisah pilu itu kembali.

Ahsudahlah..

“Komunis wae kok ditakuti yo Cak? Padahal komunis itu kan orang yang tiap harinya nyopiri kereta api toh?”

Weladalah? Itu bukan komunis Di Paidi? Yang nyopiri kereta api itu disebut kolumnis.

“Anjayyyy”

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.