Kolom Andi Safiah: EINSTEIN DENGAN QUANTUM MECHANIC

Quantum Mechanic (QM), sebuah teori fundamental dalam science yang ditolak secara keras oleh Albert Einstein karena di alasan-alasan yang juga sifatnya fundamental meruntuhkan common sense manusia. Makanya istilah “spooky action on the distance” atau “God doesn’t play dice” adalah respond kritis dari Einstein.

40 tahun pertandingan gagasan antara penganut paham determinism yang langsung diwakili oleh Einstein dengan paham indeterminism dan uncertainty dari Niels Bohr bersama Heisenberg telah menghadirkan cara pandang baru dalam membaca realitas.

Science justru semakin kuat posisinya lewat pertandingan idea, bukan sekedar klaim kebenaran yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya. Memang kekuatan science ada di idea yang didukung oleh argumen dan data empiris yang kuat.




Dari pertandingan ide tersebut, QM akhirnya membuktikan klaimnya secara beruntun, bahwa lewat model experiment double slit kita tidak bisa menentukan posisi electron secara presisi. Jika diketahui posisinya maka kecepatannya akan bersifat uncertain. Begitu pula sebaliknya.

Inilah yang tidak diterima oleh Einstein yang kemudian melahirkan istilah “Tuhan tidak bermain dadu”. Namun, faktanya, dadu berhamburan di mana-mana di alam semesta ini tanpa sedikit pun intervensi dari siapapun selain konsisten dari hukum alam itu sendiri.

Pertandingan gagasan yang keras namun argumentatif lewat data-data empiris, tidak terjadi di wilayah lain seperti theologi atau bahkan politik. Inilah mengapa komunitas ilmuan terus berkembang sampai pada batas-batas yang sulit diprediksi.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.