Kolom Andi Safiah: JOKOWI SIMBOL NEGARA

Kalau soal Jokowi 2 periode sepertinya agak sedikit sulit dibantah. Alasannya cuman satu jika menggunakan argumen konstitusional, belum ada satu calonpun yang memenuhi syarat presidential threshold 20% selain Jokowi.

Kita lihat beberapa calon yang beredar secara bebas; pertama Prabowo, ke dua A-, ke tiga Riziek, ke empat Yusril, ke lima ada Anis Matta, ke enam ada Anies, ke tujuh ada AHY..




Semuanya belum jelas. Mereka yang berkumpul dalam barisan oposisi justru sama sekali tidak jelas posisinya. Makanya, jika Jokowi dikritik hanya karena kasus SP3, para pendukung setianya (bukan kelas cebong) perlu mengajukan sebuah argumen yang jelas, masuk akal dan jangan gampang panik. Apalagi marah berkepanjangan. Itu tidak baik untuk kesehatan dukungan kepada Jokowi.

Saya sepenuhnya menyadari bahwa Indonesia masih terlalu prematur dalam urusan berdemokrasi. Tapi, kita terbantu oleh banyak fasilitas yang diciptakan di negara kafir. Salah satunya, kita bisa belajar menulis argumen lewat media-media seperti facebook.

Jika demokrasi ala Thomas Paine, kita akan berhadapan dengan argumen-argumen yang ditulis dalam pamflet, maupun dalam buku-buku berkwalitas. Mereka yang tidak sepaham akan melancarkan kritik lewat media-media buku, atau surat-surat post. Sekarang tidak perlu lagi repot. Semua fasilitas sudah tersedia secara bebas dan gratis.

Untuk itu, perluaslah argumen pendukung anda. Hindari hal-hal yang sifatnya tidak produktif. Misalkan, jika SP3 keluar, maka katakan bahwa memang itu adalah fakta yang harus diterima. Bersikap denial hanya akan membuat mereka yang paham data akan muntah di hadapan anda.

Jokowi adalah simbol negara dan tidak perlu allergi dengan mereka yang menulis pujian atau kritik terhadap Jokowi.

#Itusaja!

VIDEO: Ilustrasi bagaimana Jokowi menyelamatkan Ibu Pertiwi.







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.