Kolom Andi Safiah: KRITIK AGAMA

Kesalahpahaman seputar kritik agama yang selama ini secara konstisten saya tulis:

 

Pertama, saya ingin mengklarifikasi bahwa secara pribadi saya tidak pernah tertarik untuk menghapus agama dalam peradaban manusia. Alasannya sederhana, agama adalah product dari manusia. Jika agama harus hilang biarlah dia hilang secara alamiah lewat evolusi.

Jadi, bagi mereka yang selalu salah paham dalam konteks ini semoga bisa membuka pikirannya dan mulailah berpikir simple, bahwa sekelas dinosaurus saja yang lebih lama nongkrong di planet bumi bisa punah oleh alasan-alasan evolusi yang memang selalu sukses menjebak pikiran manusia dalam wilayah misterius.

Ke dua, konsentrasi kritikan saya atas agama ada pada wilayah praktek bernegara. Agama sebenarnya hanya cocok hidup dalam wilayah privasi dari masing-masing individual, bukan menjadi hukum untuk mengatur kepentingan manusia yang beragam. Apalagi kita sedang hidup dalam sebuah negara yang jelas-jelas kompleks dengan berbagai atribut budayanya.

Ke tiga, kritik atas agama sudah berlangsung sejak ribuan tahun lamanya. Jika fase ini sedang melintasi kesadaran bangsa ini maka tidak perlu panik. Ini yang disebut pergerakan pemahaman manusia sedang bergerak ke arah yang pas.

Kesadaran bangsa ini memang harus terus diusik oleh kritik-kritik yang tidak pernah akan tampil ke permukaan dengan melawan interest dari mereka yang masih berkepentingan kuat terhadap agama, terutama pada wilayah profitable yang memang akan dengan mudah didapat lewat jalur agama.

Saya menyebutnya bisnis yang tidak membutuhkan modal finansial utama, tapi modal jualan kebohongan di atas bahasa-bahasa metaforis fear (ketakutan karena bodoh).

Ke empat, saya menulis dan mengkrtik agama untuk membangunkan daya skeptik manusia Indonesia, agar mereka mau berpikir terbuka dan bebas. Sekali lagi, kita sedang hidup dalam arena bebas lewat internet dimana semua pengetahuan manusia bisa kita dapatkan di sana juga secara bebas.

Jadi, poin utama atas kritik saya adalah, membebaskan bangsa ini dari kebodohan alamiah yang dibawa oleh agama. Negara yang sehat jelas tidak akan mau bodoh untuk selama-lamanya.

#Itusaja!

VIDE0: Clip sebuah lagu Jazz Karo diiringi berbagai ragam musik tradisional Suku Karo.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.