Kolom Andi Safiah: MELAWAN

Tidak ada yang melawan Hukum, justru hukum itu sendirilah yang melawan nurani dan akal sehat manusia. Ini saya buatin ilustrasi sederhana untuk menggambarkan betapa nurani dan akal sehat dikangkangi oleh aturan hukum yang dibangun di atas landasan politik, itupun politik agama.

Pertama, spirit hukum harusnya dibangun di atas logika dan rasa kemanusiaan, bukan rasa ketuhanan. Di republik ini, rasa ketuhanan lebih kental dan utama dari rasa kemanusiaan. Makanya tidak salah jika expresi yang muncul atas kasus Frans adalah “Nyinyir” karena nyinyir adalah sebagian dari iman.

Ke dua, jika kita berpihak pada hukum yang menindas akal sehat dari pada akal sehat itu sendiri, maka selamanya kita akan berimanan pada kebodohan dan kita sudah lama menjadi bagian dari kebodohan itu.

Kasus Frans adalah kasus politik. Segerombolan moron yang menekan institusi kepolisian agar bertindak dan para moron ini terkoneksi dalam iman yang sama. Jadi, berpikir expand dibutuhkan dalam membaca kasus politis lewat UU ITE dan UU penistaan agama yang memang jika dianalisis oleh akal Sehat dan nurani ditemukan nista lagi biadab.

#Itusaja!

FOTO HEADER: Lukisan karya Joko Pekik berjudul KESURUPAN yang mencerminkan sebuah perlawanan terhadap lembaga peradilan kita yang korup. Lihat penjelasannya di SUARA PEMBARUAN.










Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.