Kolom Andi Safiah: MENELUSURI KEDALAMAN JIWA SEORANG JOKOWI

Sejak kemunculannya secara terbuka dalam panggung politik Indonesia yang penuh dengan umbul-umbul (bahasa iklan politik), dia sudah menjadi bulan-bulanan sekaligus bahan bullian dari mereka yang selama ini memandang politik sebagai lahan merampok uang negara.

Penampilannya yang alamiah dan hobbynya yang terbilang tidak biasa, karena jiwanya rock and roll bercampur metal, telah bertanggungjawab membentuk karakternya yang santai, tidak jarang dia dicap sebagai manusia yang doyan plonga-plongo (bahasa Jawa gaul).

Tapi berbagai cap yang melecehkan rasa kemanusian dia tidak ditanggapi dengan cara garang, justru Jokowi doyan bermain pada wilayah simbolik yang hanya bisa dipahami oleh mereka yang pikirannya terbuka. Mulai dari melepas cebong, hingga kasih makan korma gorilla adalah bahasa simbolik cerdas.

Dia tidak secara brutal memberangus mereka yang berbeda secara politik. Buktinya, siapapun yang nyinyir soal Jokowi tetap bisa nyinyir dengan bebas. Dari semua dinamika politik yang bermain diwilayah internal maupun eksternal pemerintahan Jokowi, ditanggapi dengan gaya santai.

Bahkan insiden memalukan yang baru saja kita saksikan lewat DOA politis dari Partai Kelamin Sejahtera (PKS) tetap ditanggapi dengan santai. Mungkin saya masih terlalu kecil untuk memahami bahasa kejiwaan yang sedang dimainkan oleh Jokowi, tapi satu hal yang saya pahami bahwa hanya jiwa-jiwa yang besar yang sanggup menampung semua yang floating dalam realitas.

#Itusaja!

VIDEO: Sebuah lagu dari Suku Karo diiringi musik tradisionalnya. 








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.