Kolom Andi Safiah: PERCAYA PADA PERSATUAN — Dengan Merawat Perbedaan

https://www.youtube.com/watch?v=QfZK7JpgrbM

Amerika sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di atas planet ini bisa bertahan karena para kandidat Capresnya waras. Mereka percaya pada persatuan bukan pada perpecahan. Apalagi perpecahan itu sengaja didesain oleh salah satu kandidat Capres yang kalah. Setiap Capres yang kalah bertanding selalu berdiri paling depan menjelaskan mengapa mereka kalah secara fair dengan penuh sikap terbuka di hadapan pendukungnya.

Bukan Capres yang kalah yang kemudian memilih jalur boikot lewat aksi massa atau memberontak karena tidak siap menerima kenyataan kalau ternyata kalah.

Dua mentalitas inilah yang membedakan kita dengan negara demokrasi yang sudah waras macam Amerika. Mereka dengan sadar merawat perbedaan yang hidup dalam masyarakatnya, bukan menyulut perbedaan agar menjadi bencana, sehingga kekuasaan bisa direbut dengan cara nista semacam itu.

Mereka mendidik rakyatnya bagaimana berdemokrasi dengan cerdas, elegan, dan tentu saja terbuka. Rancangan aturan mainnya sangat ketat dan jelas. Kekalahan diterima sebagai bagian dari proses pendewasaan politik, bukan pemberontakan politik yang ujungnya kita sendiri yang akan menelan kerugian sebagai bangsa.

Bagi saya, Indonesia memang sedang melewati semacam ujian terbuka dan sebagai warga negara yang waras tentu saja punya kewajiban moral untuk mengajak sebanyak mungkin warga negara lainnya agar terus bersikap waras. Dan, kita perlu berterima kasih pada Ilmu Pengetahuan & teknologi yang telah memberikan akses tanpa batas untuk menjinakkan otak-otak rusuh, Salto dan terbelakang.

#Itusaja!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.