Kolom Andi Safiah: RAWATLAH KEMANUSIAAN

Demokrasi yang lahir dari proses Reformasi memang belum sempurna dan belum bisa memuaskan banyak orang. Tapi, jauh lebih baik menyaksikan presiden yang cengar-cengir, plonga-plongo daripada Presiden yang mukanya lebih galak dari babi ngepot. Atau presiden yang tersenyum tapi besoknya kamu hilang entah ke mana.

Sebagai generasi yang lahir pasca Reformasi, saya ingin mengajak siapapun untuk tetap konsisten mempromosikan kebebasan.

Terutama kebebasan bersuara karena hanya dengan itu kita bisa disebut sebagai manusia. Tanpa kebebasan berpikir, berpendapat, bersuara, maka kita tidak layak disebut sebagai manusia. Mungkin lebih cocok disebut ternak yang kebetulan berwajah manusia.

Nikmatilah dan isilah kebebasan yang ada saat ini dengan hal-hal yang produktif. Bukan saling membangun benteng egoisme yang pada akhirnya akan melahirkan sikap yang sama arogannya dengan mereka yang bermental diktator.

Kita jelas ingin beradaptasi dengan dunia yang semakin terbuka dan bebas. Bahkan rencana-rencana ambisius manusia untuk mengkoloni planet lain sebagai alternatif baru bagi kehidupan manusia di masa depan sedang disiapkan secara ambisius. Dan, sebagai bangsa yang merdeka, kita punya kesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam merawat masa depan humanisme. Tanpa Sapiens tidak akan ada yang namanya humanisme.

Sebagai sesama species, kita perlu segera menyadari perbedaan yang selama ini dihembuskan adalah perbedaan yang merusak. Bukan perbedaan yang membangunkan kesadaran atas kemanusiaan kita yang bernilai tinggi.

Sebagai bangsa, kita ingin Indonesia dengan jumlah manusia yang lumayan banyak bisa ikut berpartisipasi dalam merawat rasa kemanusiaan kita yang sudah lama tertuang dalam deklarasi Pancasila pada sila ke dua; bahwa kemanusiaan yang adil dan beradab adalah peradaban yang hendak kita tuju sebagai bangsa.

Untuk itu, lewat catatan singkat ini, saya mengajak sebanyak mungkin Rakyat Indonesia untuk merawat spirit kemanusiaan tersebut dengan cara yang cerdas dan bermartabat.

Hidup Rakyat Indonesia

#Itusaja!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.