Kolom Arif A. Aji: POLITIK JUJUR

Jono seorang pemuda kampung pengangguran. Dia memang bandel dan suka usil dengan orang sekitar. Tapi, dia sangat disukai para pemuda sekampungnya karena dia lucu dan tak pernah menyakiti hati mereka.


Ada Udin yang hidupnya serius. Dia tak pernah menyukai Jono, bahkan memusuhinya.




Suatu hari, Udin senyum-senyum mendekati Jono sambil menyodorkan sebungkus rokok. Terheran-heran Jono menerimanya. Setelah basa basi sebentar, Udin pun menyampaikan maksudnya.

“Jon, aku bawa uang Rp. 5 juta. Aku akan berikan padamu, tapi kamu harus hasut semua masyarakat sini khususnya pemuda agar di tahun 2019 tidak Golput tapi ganti presiden. Bagaimana?”

Udin senyum-senyum: ” Beres, aku sumpah deh akan laksanain.” Jono pun terima uangnya, seneng banget. Selanjutnya mereka berpisah.

Kira-kira 2 bulan setelah itu, Udin marah-marah nemuin Jono lagi asyik ngopi di tepi jalan.

“Jon, kembalikan uangku. Kamu ingkar dari janjimu. Masak orang kampung rame gak Golput tapi presidennya tetep. Kamu bohongi aku, ya?”

Sambil senyum Jono menjawabnya enteng: “Din, aku gak ingkari. Sumpah. Memang aku masih bilang ke mereka untuk tidak Golput. Ganti presidennya belum. Lagian nunggu Capres yang namanya GANTI gak muncul-muncul. Nanti kalo Capres jagoan kamu yang bernama Ganti sudah muncul, kubilangi pun mereka, pasti nurut semua.”

Sontak seluruh orang warung tertawa, sedangkan Udin dengan muka merah pergi tanpa sepatah kata. Mungkin dalam hatinya berkata: “Terkutuk Kau, Jono!”







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.