Kolom Asaaro Lahagu: 17 APRIL JOKOWI PRESIDEN (Sirulo TV)

Asaaro LahaguMemasuki awal tahun 2019, tensi politik langsung panas. Senjata rahasia yang disiapkan oleh kedua kubu sebelumnya, mulai diluncurkan. Jika pada kampanye selama tahun 2018 masih menggunakan senjata konvensional, kini pada tahun 2019 hingga hari pencoblosan, senjata paling canggih akan digunakan termasuk trik di sosial media.

Di media sosial, Kubu Prabowo telah mempersiapkan tagar baru dengan matang.

Jika selama tahun 2018 tagar yang dipopularkan adalah ganti presiden 2019, maka mulai 1 Januari 2019 tagar itu langsung diganti dengan tagar 17 April Prabowo Presiden. Tagar ini secara serentak dipopulerkan oleh pendukung Prabowo di mana-mana.

Sejak 1 Januari 2019, tagar 17 April Prabowo Presiden itu, terlihat sudah menjadi arahan bagi setiap pendukung Prabowo. Sore hari Selasa, tanggal 1 Januari tagar itu sudah menjadi trending di Twitter. Dan saya yakin tagar itu akan terus-menerus digaungkan oleh Kubu Prabowo mati-matian.

Perang tagar di sosial media tentu tak bisa dielakkan. Tagar adalah iklan. Jika terus-menerus berseliweran di depan mata saat membuka internet, maka iklan itu akan menancap dalam di benak setiap orang.

Tagar itu akan pelan-pelan mempengaruhi psikologis seseorang dalam tataran ego, superego hingga akhirnya memunculkannya dalam bentuk id. Bukan mustahil mereka yang gugup di bilik suara, bisa saja gelap mata dan menusuk gambar iklan yang tertancap di benak mereka. Padahal, saat waras betul, bukan gambar itu yang seharusnya mereka pilih.

Sebagai bentuk perlawanan atas tagar 17 April Prabowo Presiden, Kubu Jokowi juga mulai membalas dengan tagar yang sama 17 April Jokowi Presiden. Tagar itu bukan sekedar ikut-ikutan, tetapi memang ada beberapa alasannya.

Pertama, tagar #17AprilJokowiPresiden, sangat simpel. Selain balasan atas tagar Kubu Prabowo, tagar ini juga akan mengingatkan semua orang secara simpel, to the point dan mudah diingat orang. Di dalam tagar itu ada tanggal pencoblosan. Lalu ada nama bulannya. Ada nama Capresnya sekaligus jabatan yang hendak direbut. #17AprilJokowiPresiden.

Ke dua, kalau selama ini tagar-tagar terkait Jokowi yang dipopulerkan kurang seragam, berdiri sendiri-sendiri, maka mulai awal Januari 2019 hingga 17 Apirl 2019 kurang lebih 3 ½ bulan lagi, hanya satu tagar, yakni #17AprilJokowiPresiden. Dengan demikian tagar ini akan mempersatukan pendukung Jokowi dalam perang tagar di seluruh sosial media.

Ke tiga, tagar #17AprilJokowiPresiden, akan menjadi ujian klaim Kubu Prabowo yang menang di sosial media. Dengan perang tagar yang sama #17AprilJokowiPresiden vs 17AprilPrabowoPresiden, maka akan terlihat tagar siapa yang trending lebih sering. Ini juga menguji kebenaran bahwa Kubu Jokowi telah menguasai media. Tentu saja, Kubu Jokowi tidak mau kalah di sosial media.

Dengan adanya tagar ini, maka setiap pendukung Jokowi saat membaca media-media mainstream, akan me- mention tagar #17AprilJokowiPresiden.

Ke empat, tagar #17AprilJokowiPresiden adalah bentuk perlawanan atas tagar 17 April Prabowo Presiden yang akan dipakai oleh pendukung Prabowo. Sekurang-kurangnya dengan adanya tagar yang sama, maka para pemilih terutama swing voters akan dibuat bingung dan tidak hanya tercuci otaknya dengan tagar yang dibuat oleh Kubu Prabowo.

Dari 9 survei yang telah dilakukan oleh berbagai survei terpercaya ditambah survei internal, Kubu Jokowi unggul pada tataran 54-58%. Keunggulan ini terpaut 20% dengan Prabowo yang berada pada kisaran 30-33%. Jelas keunggulan ini masih belum aman. Karena hanya satu blunder saja dari pihak petahana, akan digoreng habis-habisan oleh Kubu Prabowo. Jadi, tetap waspada dan eratkan barisan.

https://www.youtube.com/watch?v=IqoQKEkAVTI

Tentu Kubu Jokowi tidak perlu khawatir dan mempercayai survei internal Kubu Prabowo yang mengklaim dirinya sudah mencapai di atas 40 elektabilitasnya. Karena klaim itu hanya sebagai psy war dan tidak lebih sekedar taktik bandwagon effect.

Klaim elektabilitas di atas 40% itu tidak lebih daripada upaya menghibur diri, menyenangkan hati sendiri. Istilah politiknya bandwagon effect. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan kondisi psikologis massa yang terpengaruh mendukung politisi tertentu karena politisi itu diklaim mulai menggeliat dan lebih mendapat dukungan.

Klaim Sandiaga yang mengatakan mayoritas warga Jawa Tengah mendukung Prabowo-Sandi adalah contoh konkrit dari taktik bandwagon effect. Padahal, dari semua juga tahu Jawa Tengah adalah basis PDIP. Dalam Pilpres 2014 lalu, Jokowi menang telak di Jawa Tengah. Pun pada Pilkada 2018 lalu, jagoan PDIP menang 60%.

Ketika Sandiaga mengatakan mayoritas rakyat Jawa Tengah mendukungnya, ia sadar betul kenyataannya tidak demikian. Namun, ia berharap masyarakat mempercayai pernyataan itu sehingga benar-benar mendukungnya. Inilah taktik bandwagon effect. Ingat psikologis masyarakat Indonesia lebih cenderung ikut mayoritas.

Maka tak heran Tim Pemenangan Prabowo mulai mengklaim apa saja. Misalnya Dahnil Anzar mengklaim dukungan kepada Prabowo bagaikan Tsunami. Pergantian Presiden adalah keinginan mayoritas rakyat Indonesia. Pendukung tagar 17 April Prabowo Presiden semakin banyak dan membludak. Padahal kenyataannya tidaklah demikian. Namun, klaim itu sebetulnya hanya klaim dan bagian dari strategi bandwagon effect.

https://www.youtube.com/watch?v=bG26BUsDFYY

Kembali ke tagar #17AprilJokowiPresiden. Saya prediksi tagar baru ini akan menjadi arena perang yang sengit. Hal ini benar-benar terjadi dengan syarat semua pendukung Jokowi juga bersatu mempromosikan secara all-out tagar yang sama #17AprilJokowiPresiden. Jika tidak, Kubu Prabowo akan selangkah lebih maju lewat tagar ini. Nantinya tagar 17 April Prabowo Presiden, akan dicetak di kaus-kaus, spanduk, baliho dan menjadi seruan di mana-mana oleh Kubu Prabowo.

Tidak ada salahnya tagar #17AprilJokowiPresiden mulai digaungkan oleh Kubu Jokowi bersamaan dengan Kubu Prabowo. Siapa yang menang? Tentu akan terbukti di bilik suara 17 April mendatang.

Begitulah kura-kura. #17AprilJokowiPresiden.

https://www.youtube.com/watch?v=bG26BUsDFYY

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.