Kolom Asaaro Lahagu: ANALISA PSIKOLOGIS FX ONG, BUNUH ISTERI, ANAK DAN DIRINYA

Kasus bunuh diri Fransiskus Xaverius (FX) Ong (45 tahun) bersama isterinya, Margareth Yentin Liana (43), puteranya Rafael Fransiskus (18) dan puterinya Kathylin (12) di Palembang mengejutkan publik. Kasus ini sendiri sudah terkuak. Hasil investigasi polisi menyimpulkan bahwa FX Ong adalah pelakunya.

FX Ong menghabisi keluarganya dan dirinya sendiri dengan sebuah pistol rakitan yang ijin kepemilikannya belum ada.

Dari olah tempat kejadian (TKP), polisi menyimpulkan aksi bunuh diri itu sudah dipersiapkan dengan baik oleh FX Ong. Sebelum membunuh isteri dan kedua anaknya, FX Ong membagikan uang dan perhiasan kepada karyawannya, mematikan CCTV, menulis surat wasiat dan mengunci kamar dari dalam.

Lalu, apa motif FX Ong tega menghabisi nyawa isteri, kedua anak, kedua anjing dan dirinya sendiri? Bagaimana sebetulnya kejiwaan seorang FX Ong? Mari kita ulas jawabannya dengan penuh keprihatinan, kesedihan dan ketegaran hidup.




Motif FX Ong membunuh isteri dan anak-anaknya bisa dilihat dari surat wasiat, percakapan WA dan kesaksian pembantu, karyawan dan teman-temannya. Perhatikan isi surat wasiat FX Ong yang ditulisnya sendiri.

Aku sudah sangat lelah

Maafkan aku

Aku sangat sayang anak dan istriku

Choky dan Snowi

Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini

Secara keseluruhan, surat wasiat FX Ong ini menyiratkan bahwa dia sendiri sudah berencana bunuh diri. Kalimat “Aku tidak sanggup meninggalkan mereka di dunia ini”, menyiratkan bahwa FX Ong sudah berencana meninggalkan dunia ini. Artinya FX Ong sudah sanggup meninggalkan dunia ini, namun ia tidak sanggup meninggalkan isteri dan anaknya.

Pertanyaannya, mengapa FX Ong memutuskan meninggalkan dunia ini? Karena ia mempunyai masalah sangat besar. Kalimat “Aku sudah sangat lelah” membuktikan bahwa FX Ong punya masalah sangat sulit yang tak bisa diatasinya.

FX Ong sudah berusaha sangat keras mengatasi masalahnya, namun tak pernah selesai. Ia berusaha keras, sekuat tenaga, berulangkali mengatasi masalahnya, namun tak berhasil. Dalam waktu lama, FX Ong mencoba mengatasi masalahnya, namun tetap gagal dan tak ada jalan keluar.




Akhirnya, FX Ong merasakan kelelahan yang amat sangat. “Aku sudah sangat lelah,” tulisnya. Oleh karena tidak ada jalan keluar dan dibarengi dengan kelelahan yang amat sangat, akhirnya FX Ong memutuskan bunuh diri.

Saat memutuskan bunuh diri, FX Ong tidak takut. Namun, ketika ia memikirkan bunuh diri itu, ia juga pasti meninggalkan isterinya, anak-anaknya dan anjingnya sendiri. Di sini masalahnya, FX Ong memutuskan akan bunuh diri, namun ia tidak sanggup meninggalkan isteri, anak dan anjingnya. Mengapa?

FX Ong sangat mencintai isteri dan anak-anaknya serta anjingnya. Kalimat “Aku sangat sayang anak dan isteriku, Chocky dan Snowi, mengisyaratkan ada sifat kejiwaan posesif yang sangat kuat dalam diri FX Ong. Sifat posesif adalah keinginan untuk memiliki dan takut kehilangan yang berlebihan.

Sifat posesif FX Ong bisa dilihat dari beberapa foto selfi bersama isteri dan kedua anaknya. Ekspresi mereka luar biasa kompak. Foto selfi diambil oleh FX Ong sendiri dengan kebahagiaan yang sangat ekspresif. Dalam foto beberapa selfinya, orang yang paling ekspresif adalah FX Ong sendiri. Ini memberi kesan bahwa FX Ong adalah orang yang sangat sayang dan posesif kepada isteri dan anak-anaknya.

Pemakaian kata ‘Aku’ dan ‘Ku’ menegaskan sifat posesif itu. Artinya, aku dan bukan saya. Kata ‘aku’ lebih egosentris ketimbang kata ‘saya’. Jika FX Ong mengatakan “aku sangat sayang anak dan isteriku”, maka kalimat itu menunjukkan bahwa ia adalah pria yang sangat posesif.




Biasanya orang-orang yang memiliki sifat posesif berlebihan, sudah tahu kepribadiannya yang posesif. FX Ong juga sudah tahu personalitinya itu. Artinya FX Ong sudah tahu bahwa ia adalah tipe pria yang amat posesif. Jika ia sudah sayang kepada siapa saja, maka ia mengganggap seseorang itu milikinya sendiri.

Kepribadian posesif berlebihan FX Ong ini menjadi masalah besar ketika ia diduga jatuh cinta kepada wanita lain. Didukung ekonomi sudah sangat mapan, mempunyai sifat supel dalam bergaul, humoris, maka sudah pasti FX Ong banyak teman pria sekaligus teman wanitanya.

Dengan umur 45 tahun, FX Ong kemungkinan mengalami puber ke dua. Jadi, dia jatuh cinta kepada wanita lain. Karena dia seorang posesif, FX Ong sulit meninggalkan wanita lain itu. Ia tak mau lepas. Ia ingin memiliki wanita lain itu. Ia posesif.

Masalahnya, FX Ong sudah punya isteri. Jelas sebagai seorang isteri yang dikhianati suami, isterinya marah besar. Kemungkinan isterinya memaafkan FX Ong kalau wanita lain itu ditinggalkannya. Namun, karena sifat posesif, FX Ong tidak mau dan sanggup meninggalkan wanita lain itu.

Karena kepala batu posesif FX Ong itu, maka isterinya Liana mau menceraikannya. Nah, di sini masalah peliknya. Karena sifat posesifnya juga, FX Ong tidak rela dan tidak ikhlas untuk diceraikan oleh isterinya. Dia sangat mencintai isterinya juga.

Di satu sisi ia pria posesif terhadap wanita barunya, di sisi lain ia juga sangat posesif kepada isterinya dan anak-anaknya. Ini jelas rumit. Tak heran tak bisa diatasi. Walaupun FX Ong banyak teman, humoris dan supel bergaul, namun dalam urusan keluarga, FX Ong sangat tertutup. Mengapa?




Lagi-lagi jawabannya karena posesif. Pria posesif tidak terbuka kepada orang lain tentang yang sangat dicintainya. Ia takut diambil dan dimiliki oleh orang lain. Lalu mengapa FX Ong menuliskan kata maaf?

Kalimat “Maafkan aku” menunjukkan bahwa FX Ong adalah orang yang taat beragama. Hal itu dikonfirmasi oleh tetangganya, bahwa FX Ong adalah sosok yang rajin beribadat. Dengan pemahaman itu maka FX Ong sadar dan tahu makna kata ‘maaf’.

Isi hati FX Ong yang dia tulis dalam kalimat ‘maafkan aku’ terkait dengan kesulitan besar yang dia hadapi. Kata ‘maafkan aku’ artinya pertama, ia sudah menyerah dan putus asa pada masalahnya. Dan karena itu pertama, ia sudah memutuskan bunuh diri, ke dua, ia sudah memutuskan membunuh isteri, anak dan anjingnya.

Dengan kata lain, tulisan ‘maafkan aku’ FX Ong, memberi pesan agar orang lain memahami dirinya yang sangat lelah karena ada masalah, meminta orang lain memafkan dirinya yang posesif dan memaafkan perbuatannya yang telah membunuh isteri, anak dan anjingnya.

Jadi, apakah sifat kejiwaan (psikologis) FX Ong yang dominan dan sifat itu telah membahayakan isteri, anak, anjing dan dirinya sendiri? Jawabannya adalah sifat posesif yang berlebihan. Sifat posesif berlebihan banyak kita temukan diri sejumlah orang. Berhati-hatilah dengan orang yang sangat posesif. Mereka bisa amat berbahaya setiap saat.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.