Kolom Asaaro Lahagu: Jokowi Gagal Dijebak Malaysia dengan Bendera Terbalik

Bendera Indonesia terbalik di buku panduan Sea Games buatan Malaysia? Tidak sulit untuk mengatakannya sebagai sebuah kesengajaan. Tak hanya di buku acara, koran-koran, tetapi juga di berbagai media informasi Malaysia, bendera merah putih dipasang terbalik.

Jika Malaysia ragu soal posisi warna bendera Indonesia, tinggal digoogling. Di sana seabrek image bendera Indonesia berkibar dengan gagah. Warna merah di atas dan putih di bawah. Jadi tidak sulit memverifikasi posisi warna bendera Indonesia. Tetapi Malaysia yang sudah lama menghina Indonesia kecanduan untuk melakukannya berulang-ulang.

Terlihat Malaysia ingin menghina Indonesia secara terstruktur, masif dan sistematis. Kecil sekali kemungkinan bendera terbalik itu tanpa kesengajaaan. Mungkin hanya satu-satunya alasan di luar nalar jika Malaysia mau berkilah yakni saat digoogling, yang terlihat adalah bendera merah putih yang dipasang terbalik di kantor PKS, Situbondo.




Lalu, mengapa oknum di Malaysia sengaja memasang bendera Indonesia terbalik? Malaysia ingin memancing amarah rakyat Indonesia khususnya kontingen Indonesia. Dengan amarah yang meluap-luap, maka fokus Indonesia untuk merebut medali emas di Malaysia terganggu. Agar semakin marah, malah wasit-wasit dari Malaysia dan Singapura dengan sengaja mencurangi Indonesia.

Kelihatan memang Malaysia tidak peduli kehilangan muka, yang penting juara. Menghalalkan segala cara agar menjadi juara umum. Itu sah dan halal di mata mereka. Bahkan demi membuat Indonesia marah, pihak hotel pun ikut dilibatkan. Makanan di hotel tempat tim Indonesia makan, dibuat habis. Tujuannya agar  Indonesia meledak amarahnya dan pulang lebih cepat alias WO dengan alasan dicurangi.

Dengan amarah yang panas membara, maka Indonesia semakin akan kehilangan fokus merebut medali. Jika Indonesia gagal menjadi juara di Malaysia, maka harga diri Indonesia yang gencar mempromosikan Asian Games di Jakarta dan Palembang pada tahun 2018 mendatang akan tergerus. Di Sea Games saja Indonesia tidak mampu bersaing apalagi di Asian Games. Jadi oknum di Malaysia ingin mental rakyat Indonesia jatuh duluan.

Alasan lain Malaysia dengan sengaja membuat bendera Indonesia terbalik adalah ingin menjebak Presiden Jokowi di hadapan rakyatnya. Sejak Jokowi menjadi Presiden, memang kedua negara tetangga itu lagi panas dingin. Malaysia tidak lagi seenak jidat memindahkan patok-patok perbatasan karena Jokowi sudah membangun jalan mulus di perbatasan. Gerbang masuk ke Indonesia pun tidak bisa lagi dipandang sebelah mata oleh Malaysia, tetapi sekarang dipandang dengan dua mata melotot, saking kagumnya.

Sementara Singapura yang semakin dijepit oleh Jokowi tak kalah panas dinginnya. Rencana pengambil-lihan kendali wilayah udara Indonesia-Singapura 2018 nanti membuat Singapura akan kehilangan muka. Sebelumnya, program Tax Amnesty sudah membuat Singapura ketar-ketir. Kini, pembangunan besar-besaran pelabuhan laut, membuat Singapura semakin kehilangan kemaharajaannya. Ditambah dengan perekonomian Singapura yang jalan di tempat, membuat mereka ingin melampiaskan kemarahannya kepada Indonesia. Tengok saja tempat belanja di Orchard Road yang dulu menjadi simbol surga belanja. Kini tempat itu semakin sepi dan tak bergairah.

Nah, dengan memasang bendera terbalik maka Jokowi diskenariokan terjepit. Jika ia marah dan mengecam Malaysia, maka rakyat Indonesia yang pemarah akan langsung mendemo Malaysia, meminta pemutusan hubungan diplomatik. Dengan demikian fokus Jokowi untuk membangun infrastrukturnya terganggu. Jika Jokowi diam dan tidak melakukan tindakan apa-apa, maka rakyat Indonesia akan mencap Presidennya sebagai Presiden yang lemah, peragu, ndeso yang tak bisa bertindak ketika bendera bangsanya dihina.

Di Indonesia sendiri ada beberapa pihak yang memanas-manasi Presiden Jokowi. Sekelompok remaja juga ikut-ikutan memasang bendera Indonesia terbalik untuk memancing amarah Presiden Jokowi. Walaupun dengan cepat para remaja itu meminta maaf namun pesannya jelas. Para remaja itu ikut memprovokasi situasi agar semakin panas. Komnas HAM sendiri yang diwakili oleh Manejer Nasution meminta Jokowi agar bereaksi lebih keras kepada Malaysia. Beberapa kaum Jonruisme dan follower FPI juga merasa nasionalismenya terbakar. Mereka meminta Jokowi harus berindak keras.

Lalu bagaimana respon Presiden Jokowi? Jokowi adem ayem saja. Selain meminta persoalan bendera tesebut tidak dibesar-besarkan, Jokowi juga menerima permintaan maaf dari pihak Malaysia. Mungkin dalam hati kecilnya Jokowi tertawa melihat rakyatnya. Pancasila disebut Pancagila, PKS mengibarkan bendera terbalik, duit jemaat diembat oleh First Travel, kok rakyatku tidak marah? Gue jangan dijebak dengan sikap lebaian. Mari kita kerja, kerja, kerja lalu kita lewati Malaysia di Asian Games 2018.

Begitulah kura-kura.








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.