Kolom Asaaro Lahagu: MAHATHIR DUKUNG JOKOWI (Siti Aisyah Bebas, Prabowo Ngarep)

Mahathir Mohammad adalah pendukung tulen Jokowi dari Malaysia. Dukungan Mahatir kepada Jokowi sudah dilakukan sejak lama, jauh sebelum Jokowi menjadi Presiden.

Asaaro Lahagu
Asaaro Lahagu

Pada tanggal 14 April 2014 lalu, Mahathir yang saat itu sudah menjadi mantan PM Malaysia, sengaja mengunjungi Megawati Soekarnoputri hanya untuk memberi ucapan selamat kepada PDIP yang menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2014. Dalam kunjungan itu, Mahathir sekaligus mendoakan Jokowi agar kelak terpilih menjadi Presiden RI selanjutnya.

Dukungan Mahathir itu tidak dilupakan oleh Jokowi.

Saat Mahathir berlaga dalam Pemilu Malaysia Mei 2018 lalu, Jokowi secara diam-diam mendukung Mahathir. Itulah sebabnya ketika menang dalam Pemilu Malaysia, 10 Mei 2018 lalu, Mahathir langsung mengunjungi Indonesia sebagai negara pertama yang dikunjungi secara resmi setelah dilantik menjadi PM.

Saat mengunjungi Indonesia, Mahathir disambut luar biasa oleh Jokowi. Saat berada di Istana Bogor, Jokowi dan Mahatir menunjukkan kedekatan yang luar biasa. Pertemuan mereka penuh tawa. Tak lupa Jokowi meminta Mahathir menanam pohon di halaman Istana Bogor.

Beberapa hari sesudahnya, Jokowi masih mengenang kunjungan Mahathir itu, dengan mengunggah momen ketika menanam pohon di halaman istana.

siti aisyah 2

“Pohon meranti yang ditanam Bapak Mahathir Mohammad di halaman Istana Bogor ini akan tumbuh kuat, dan dikenang sebagai penanda kehadiran beliau di Indonesia dalam kunjungan resmi kenegaraan pertamanya ke luar negeri semenjak dilantik sebagai Perdana Mengeri Malaysia yang baru,” tulis akun@jokowi.

Cuitan Jokowi dibalas oleh Mahathir dengan rasa kagum atas sambutan Jokowi kepada dirinya yang luar biasa.

“Saya kagum dengan sambutan luar biasa kepada saya dan isteri serta delegasi Malaysia. Saya percaya bahwa pertemuan kita telah menghasilkan satu kesepakatan di dalam usaha untuk memartabatkan hubungan dua hala ke peringkat yang lebih kukuh. Terima kasih Bapak Jokowi,” tulis Mahathir dalam akun @chedotofficial.

Tentu saja kemesraan Jokowi-Mahathir masih terus berlanjut. Saat Jokowi-Ma’aruf telah resmi menjadi Capres dan Cawapres, Mahathir kembali menyatakan dukungannya kepada Jokowi. Mahathir berharap agar Jokowi kembali lagi terpilih menjadi Presiden Indonesia periode ke dua di Pilpres 2019.

“Pak Mahathir mendoakan Pak Jokowi dan Kiai Ma’ruf bisa memperoleh kepercayaan masyarakat, menjadi Presiden dan Wakil Presiden, dalam Pilpres 2019,” kata putri sulung Ma’ruf Amin, Siti Ma’rifah, setelah mendampingi ayahnya bertemu dengan Mahathir di Malaysia [Sabtu 8 September 2018].

Mahathir memang sangat mengagumi Jokowi sebagai pemimpin yang sederhana, pekerja keras, anti korupsi, anti KKN dan sangat mencintai rakyatnya. Mahathir memuji kepemimpinan Jokowi yang mulai berhasil memajukan Indonesia dan kali pertama lebih maju dari Malaysia.

 

Hubungan mesra antara Indonesia-Malaysia itu di era Jokowi-Mahathir membuat usaha untuk membebaskan WNI Siti Aisyah lebih mudah. Siti bersama Doan Thi Huong, warga Thailand, dituduh membunuh Kim Jong Nam di Bandar Kuala Lumpur pada Februari 2017. Keduanya dituduh mengoleskan racun saraf VX ke wajah korban.

Kasus yang melibatkan Siti Aisyah itu telah menghebohkan masyarakat di Tanah Air. Publik tak habis pikir bagaimana bisa seorang wanita Indonesia terlibat pembunuhan elit Korea Utara di negara lain. Kasus itu juga mendapat perhatian serius dari Presiden Jokowi.

Presiden Jokowi sendiri langsung mengarahkan sejumlah menteri untuk mengawal kasus tersebut. Jokowi meminta koordinasi erat antara Menteri Luar Negeri, Menkumham, Kapolri, Jaksa Agung dan Kepala BIN serta kuasa hukum Gooi Azura yang ditunjuk oleh Indonesia mendampingi Siti Aisyah.

Bukan hanya di tingkat menteri, tetapi juga di tingkat Presiden. Jokowi sendiri ikut menyuarakan pembebasan Siti Aisyah saat bertemu dengan PM Mahathir Mohammad.

Proses panjang yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam upaya membebaskan Siti Aisyah dari hukuman mati, akhirnya berbuah manis. Senin, 11 Maret 2019, Siti Aisyah dinyatakan bebas oleh hakim dan boleh pulang ke Indonesia.

Alasan pembebasan Siti Aisyah itu tidak dinyatakan dengan jelas oleh Jaksa Penuntut Umum Malaysia. Namun, pembebasan itu tidak lepas dari pengajuan permintaan pembebasan oleh Menkumham Yasonna Laoly yang menganggap Siti tidak bersalah.

Kembali kepada hubungan Jokowi-Mahathir. Tanpa mengecilkan peran berbagai pihak yang telah ikut membebaskan Siti Aisyah, aspek dukungan Mahathir kepada Jokowi yang sedang berlaga di Pilpres tak bisa dipandang enteng.

Saya yakin, peran PM Mahathir sangat menentukan dalam pembebasan Siti Aisyah tersebut. Ingat tuntutan Jaksa penuntut kepada Siti bukan digugurkan tetapi dicabut karena mendapat perintah. Lalu siapa atasan Jaksa Agung Malaysia yang memerintahkan pencabutan tuntatan itu? Mahathir Muhammad.

Jadi, di balik pembebasan Siti Aisyah, ada Mahathir Muhammad. Pembebasan itu mendapat momen yang tepat sebulan sebelum Pilpres 2019. Ini bentuk dukungan riil Mahathir kepada Jokowi. Dan, kita tahu pasca pembebasan Siti Aisyah, pujian mengalir kepada Jokowi dan para menterinya.

Pembebasan Siti Aisyah itu jelas menambah simpati WNI yang berada di Malaysia kepada Jokowi. Ingat ada 2,7 juta WNI yang berada di Malaysia saat ini. Jika mereka nanti ikut mencoblos di Pilpres, WNI yang ada di Malaysia langsung ingat Jokowi.

Jadi, ketika Mahathir mendukung Jokowi, Siti Aisyah bebas. Sementara Prabowo hanya berharap bisa menjadi Presiden seperti Mahathir yang menjadi PM pada umur 91 tahun. Ngarep. Begitulah kura-kura.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.