Kolom Asaaro Lahagu: PRABOWO TUSUK JOKOWI, DITUSUK BALIK TAK BERKUTIK (Debat II) (Sirulo TV)

Apa tusukan Prabowo yang paling ngeri kepada Jokowi dalam debat ke-2? Ada dua. Pertama, Prabowo langsung menyerang Jokowi soal infrastruktur yang tidak efisien. Prabowo menyebut LRT Palembang dan Bandara Kertajati yang sepi. Akan tetapi tusukan pertama Prabowo itu mampu ditangkis dengan sempurna oleh Jokowi.

Jokowi merujuk bahwa dana desa telah membangun 123.000 ribu kilometer jalan. Itu pembangunan infrastruktur yang sangat efisien di desa.

Soal LRT Palembang dan Bandara Kertajati yang disindir Prabowo, Jokowi mengatakan LRT Palembang dan Bandara Kertajati itu baru dibangun. Butuh puluhan tahun memindahkan orang, merubah kebudayaan orang yang sudah nyaman dengan mobilnya.

Di luar negeri butuh 10-20 tahun merubah kebiasaan orang beralih kepada LRT. Khusus soal Bandara Kertajati, ketika pembangunan koneksi Bandara selesai, maka Bandara Kertajati akan menggeliat pesat.

Ke dua, Prabowo menusuk Jokowi soal lahan. Dan ini tusukan yang paling ngeri. Prabowo sama sekali tidak mengapresiasi jutaan sertifikat tanah yang telah dibagikan Jokowi. Prabowo mengejek Jokowi yang membangga-banggakan sertifikat tanah. Itu bukan strategi menurutnya.

Prabowo punya strategi lain yang lebih jitu. Ia merujuk Pasal 33 UUD 1945 bahwa bumi dan air dikuasi oleh negara. Artinya, semua tanah, air, perkebunan dan apa saja harus dikuasai oleh negara. Jangan dikuasai oleh asing. Apalagi Prabowo pernah sesumbar 80% lahan di Indonesia dikuasai asing. Prabowo menyinggung lahan yang tidak bertambah sementara penduduk semakin bertambah.

https://www.youtube.com/watch?v=c9MVtPHnwmI

“Kalau bapak bangga, pada saatnya kita tidak punya lahan lagi untuk kita bagi. Bagaimana masa depan anak cucu kita?” ujar Prabowo.

Merasa ditusuk oleh Prabowo serta tidak menghargai jutaan sertifikat dan lahan yang telah dibagikan kepada petani, Jokowi menusuk balik. Mula-mula Jokowi menyebut sudah 2,6 juta konsesi lahan dibagikan kepada petani.

Setelah Jokowi menjelaskan pemberian 2,6 juta konsesi lahan itu, tiba-tiba saja Jokowi menusuk Prabowo bagai halilintar menikam. Saya sendiri kaget mendengar tusukan Jokowi itu. Jokowi menyebut Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur seluas 220.000 ha.

“Saya tahu pak Prabowo memiliki lahan yang sangat luas di Kalimantan Timur. Sebesar 220.000 hektare.”

Tidak puas membuka borok Prabowo, Jokowi lagi-lagi menyebutkan Prabowo memiliki lahan seluas 120.000 hektare di Aceh Tengah.

Soal lahan yang dikuasai oleh orang lain atau asing, Jokowi mengatakan pembagian lahan tersebut tidak dilakukan di era pemerintahannya termasuk lahan Prabowo tentunya.

“Juga di Aceh Tengah 120.000 hektare. Saya hanya ingin menyampaikan bahwa pembagian-pembagian seperti ini tidak dilakukan di masa pemerintahan saya,” ujar Jokowi.

Tusukan balik Jokowi itu sangat telak. Saat Jokowi melontarkan tusukan itu, saya melihat Prabowo sudah linglung. Ia tak berkutik. Serangan balik Jokowi itu sangat memukul mentalnya. Pada debat selanjutnya, otak Prabowo berputar-putar bagaimana menjawab tusukan balik Jokowi itu.

Ketika sesi debat selanjutnya, Prabowo hanya mengatakan setuju kepada program-program Jokowi. Bahkan saat Jokowi menanyakan soal unicorn-unicorn, Prabowo gagap.

“Apa maksud bapak dengan unicorn? Yang online-online itu?” tanya Prabowo.

Lalu Prabowo mengomentari soal e-commerce, dan malah blunder. Ia mengatakan ada ketakutan dirinya jika e-commerce itu akan semakin berkembang dan uang Indonesia akan dibawa kabur ke luar negeri.

Mendengar tanggapan Prabowo, para hadirin ketawa geli. Bagaimana bisa uang Indonesia dibawa ke luar negeri lewat jualan-beli secara online? Tetapi Prabowo ngotot dan malah menyindir hadirin yang tertawa.

“Silakan Anda ketawa.. Tapi ini masalah bangsa,” tutur Prabowo.

Menurut Prabowo, kekayaan Indonesia tidak pernah ada seluruhnya di dalam negeri. Bahkan menurutnya mayoritas ada di dalam negeri.

“Kalau kita tidak hati-hati dengan antusiasme untuk internet, e-commerce, e ini, e itu, saya khawatir ini bisa mempercepat uang lari dari dalam negeri ke luar negeri. Ini saya bukan saya pesimis,” tutur Prabowo.

“Ini hal-hal mendasar Pak Jokowi. Saya lihat dalam perekonomian RI terjadi suatu disparistas. Segelintir orang, kurang dari satu persen mengusai lebih dari setengah kekuasaan kita,” katar Prabowo.

“Jadi kalau ada Unicorn-unicorn. Ada teknologi hebat, saya khawatir mempercepat uang kita lari ke luar negeri,” katanya lagi.

Saya tertawa geli ketika Prabowo takut pada e-commerce. Kalau memang begitu, kita tidak usah jualan atau beli secara online. Secara offline saja. Kita kembali ke Zaman Bahelo, Zaman Dinosaurus. Saya yakin Prabowo tidak menguasi masalah industry 4.0 itu. Dia pasti gagap.

Kembali kepada tusukan Jokowi soal lahan Prabowo yang ratusan ribu hektar itu. Saya baru tahu Prabowo punya lahan seluas itu. Ternyata Prabowo selama ini masuk segelintir orang pemilik lahan yang luasnya luar biasa.

Sekarang publik paham mengapa Prabowo berkoak-koak tentang asing. Jika dia menjadi Presiden, mungkin merampas semuanya untuk negara dan untuk dirinya sendiri. Terbukti pada pesan pamungkasnya.

https://www.youtube.com/watch?v=X7m7TaM1vdQ

Dia mengakui tanah itu benar dia miliki tetapi HGU. Artinya milik negara. Prabowo bersedia memberikan kepada negara jika diminta. Namun jika dimiliki oleh asing, Prabowo sangat keberatan. Jadi, Prabowo berkoak-koak anti asing.

Artinya, janganlah asing memiliki semuanya, biarkan aku saja yang memilikinya dan kroni-kroni gue. Nantinya semuanya itu saya manfaatkan untuk membayar utang perusahaan saya yang masih 7 triliun lebih. Untung Jokowi buka semuanya dengan cara menusuk balik. Mantap kura-kura.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.