Kolom Boen Safi’i: IBUNDA AL MAGHFURLAH GUS MAKSUM..

Kisah ini ada di Ponpes Lirboyo, Kediri (Jatim). Bermula dari adanya jin yang mengamuk di aula pondok waktu itu. Jin ini terlalu sakti untuk dihadapi. Dibacakan fatihah gak mempan. Dibacakan yasiin malah ikut ikutan membaca. Ndarus Al Quran pun malah kegirangan.

Coba yen koyok ngene, jenenge opo gak jin kurang ajar, cah.

Jin yang sakti itu bukan lawan seimbang bagi Al Maghfurlah Romo Kyai Idris Marzuki ataupun Gus Maksum kala itu. Hingga ibunda dari Gus Maksum yakni Nyai Hajah Aisyah pun terpaksa turun tangan. Dengan sekali tebasan, jin sakti itu tak lagi sakti. Kalah tanding sama ibundanya Gus Maksum ini..

Penampilan ibunda Gus Maksum pun tidak ke Arab-araban. Njawani asli, dengan kerudung, kebaya dan kain jarik batik sebagai bawahanya. Tetapi jangan ditanya ilmu karomah yang dimiliki beliau. Sakti mandraguna, hingga sholatnyapun di atas daun pohon pisang.

Ibu Nyai kebanyakan memang serba tradisional. Ora gagap yo ora kagetan, ora niru budayane Arab lebih-lebih budaya Eropanan. Inilah perempuan Indonesia, yang dihijabi adalah hatinya bukan hanya luarnya saja. Bagi para perempuan, tirulah ibunda dari Gus Maksum ini. Tentang begitu besar kecintaanya terhadap budaya bangsa.

Tapi jangan pernah bermimpi memilik ilmu kanuragan dan kesaktian yang dimiliki beliau. Hanya hamba-hamba pilihanNya saja yang bisa memilikinya. Yang penting hikmahnya adalah, cintailah budaya kita. Kalau niat berhijab, hijabilah hatimu dulu, bukan yang lainnya.

Nuwun ….








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.