Kolom Boen Syafi’i: APA KABAR REVOLUSI MENTAL?

“Apa kabar revolusi mental? Iya, ya, bagaimana kabarnya? Ho’oh, kok gak ada tindak lanjutnya, sih?” demikian obrolan singkat dari petinggi Partai Mercy yang berlangsung di sebuah kedai kecil sederhana, bernama starbuck coffee.

Obrolan petinggi partai mercy yang mirip emak emak PKK lagi arisan itu pun dimulai.

Kalau anaknya presiden jadi penjual martabak sih itu apaan? Bukan revolusi mental itu mah. Satunya lagi malah jualan pisang goreng online? Ah, cemen, satunya lagi malah gak lulus jadi PNS? Uhh apa itu, gak keren.

Terus mbangun sana mbangun sini, apa apaan juga tuh? Resmikan Bandara, buat waduk besar untuk menampung air saat kemarau, tol, rekondisi Jalur Pansela, terus parahnya lagi BBM satu harga dari Aceh sampai Papua.




Uh, progam apaan tuh, cemen banget, khan? Harusnya revolusi mental itu meniru pepo ane, itu baru afdol. Karena revolusi mental si memo sama si pepo itulah yang terbaik buat rakyat fentung ane eh fendukung ane. Harusnya tuh, revolusi mental itu bisa ciptakan lagu, sedikit-dikit bilang “prihatin”, nglabrak haters yang ada di tweeter (kayak memo ane kemarin) dan bangun “candi” untuk dihuni bangsa lelembut dan sodaranya.

Kamilah produk sukses revolusi mental dari pepo dan memo ane. Lihatlah, kami sukses, kan? Dengan gaji yang minim di TNI, eh tabungan ane malah puluhan miliyaran jumlahnya. Jangan tanya asalnya dari mana wooii,

Belum lagi adik ane yang suka make lengan panjang. Jadi petinggi partai bray. Di saat yang lain terjerat kasus korupsi, eh adik ane sih santai santai wae. Si memo tuh gak kuat nangis, kalau si adik “dipondokan” di Cipinang, bray. Tuh, kalau mau pengen tau revolusi mental kayak apa? Lihatlah keluarga ane. Ingat, harus hoby ngetweet, bilang prihatin, hoby cekrak cekrek dan yang gak boleh kelewatan yakni harus pake hem lengan panjang (wajib).

Yang terakhir, marilah kita teriak sama-sama. Dimulai hitungan dari seribu.

Apa kabar revolusi mental? Baik-baik saja, bukan? Yuk kita goyang sama-sama, ya.

Muuuuuusyriiiiikkkk.

“Hak’e hak’e hak’e hak’e hak’e hak’e”.

Salam Jemblem..







Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.