Kolom Boen Syafi’i: BUDAYA SELALU MENYESUAIKAN JAMANNYA

Setiap kali Rakyat Indonesia ingin bangkit untuk mencintai budaya bangsanya sendiri, maka di situlah akan hadir perlawanan yang sporadis dari HTI antek Zionis, Arabholic bin Khilafah Al Londoniyah. Nyatanya memang lah begitu adanya. Apalagi perlawanan itu diramu dengan berkedokan agama, maka pastilah siapa saja yang melawannya akan dituduh sesat, serta anti Agama.

Seperti narasi mereka yang memperlihatkan budaya tempo dulu dengan perempuannya yang tidak memakai bra.

Katanya: “Mau balik ke jaman gondal gandul seperti ini?” Ya, memang apa salahnya budaya seperti itu? Tidak menutup aurat? Lah, apa saat ini sudah tidak ada tindakan pemerkosaan lagi?

Nyatanya? Kasus perkosaan dan pelecehan seksual saat ini sudah sangat meningkat pesat. Padahal, aurat perempuan justru banyak yang tertutup rapat. Dan uniknya, otak manusia wabil khusus otak para garangan berbentuk laki-laki itu, akan semakin penasaran dengan sesuatu yang ditutup-tutupi.

Semakin tertutup akan semakin bertanya-tanya bagaimana rupa dan bentuk di dalamnya. Dan jika sudah mengetahui apalagi terbiasa, maka rasa penasaran itu akan hilang dengan sendirinya. Diakui ataupun tidak, begitulah kenyataanya.

Sederhananya, jika melihat perempuan gila yang bugil berjalan di pinggir jalan, maka rasa penasaran yang dimiliki oleh para laki-laki kemungkinan besar sudah tidak ada lagi. Jikalau masih saja penasaran, maka tolong periksakan libido yang dimiliki. Jangan-jangan libido unta, ada di dalam diri anda.

Maka sebenarnya inilah keunggulan dari bangsa kita, yakni pandai menempatkan sikap meskipun jaman dulu banyak perempuannya yang bertelanjang dada. Budaya bangsa tentu akan selalu menyesuaikan dengan jamanya, karena memang begitulah hukum alam.

Namun, penyesuaian tersebut akan selalu bercorak NUsantara, bukan malah corak dan pakemnya dihilangkan, lalu digantikan oleh budaya asing, lebih-lebih yang berkedok agama. Semakin tertutup akan semakin penasaran.

Lihat saja ketika masih pacaran. Pengennya ketemu wae. Namun, setelah menikah? Huh, malah disuruh tidur di pos ronda. Curhat dikit, yo, Mblo..???

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.