Kolom Boen Syafi’i: FPI TAMAT

Dulu rizieq pernah berkata: “Gus Dur saat jadi Presiden mau bubarin FPI, eh Gus Dur nya sendiri yang akhirnya lengser.” Sambil tertawa terbahak-bahak. Bukan hanya itu, saat Rizieq diwawancarai oleh TiviOne juga terang-terangan, dilihat berjuta pasang mata menghina fisik dari Gus Dur dengan kejinya.

Maklum, Rizieq kala itu banyak backupnya.

Dari mulai pejabat yang berkuasa, hingga oknum petinggi militer pun banyak yang ada di belakangnya. Bahkan, pernah ada rumor bahwa Munarman si dedengkot FPI menampari satu per satu anggota Polsek, saat mobilnya kena tilang.

Wow, tak terbayang kekuatan FPI kala itu yang tidak bisa dilawan. Bahkan penegak hukum pun dibuat tak berdaya. Apalagi ditambah Partai Sapi pendukung setia mereka masih berjaya di parlemen, karena berkoalisi dengan partai prihatin yang mayoritas menguasai suara.

Orang Ahmadiyah dikejar-kejar bahkan ada yang dibakar. Koalisi kebangsaan milik Gus Dur dipukuli waktu orasi di Bundaran HI. Namun, semua kekejian yang dilakukan, tak juga membuat Ormas mereka dilarang keberadaannya.

Tapi itu semua cerita usang, cerita di saat hukum masih auto pilot, tak berdaya melawan para begundal agama dan negara. Cerita tatkala Pak Prihatin berkuasa. Kini, ucapan pongah, sombong, congkak, angkuh dari congor si Rizieq dibayar tunai oleh anak ideologis Gus Dur yakni Jokowi.

Ya, tepat di hari ini, 30 Desember 2020, yang kebetulan pula bertepatan dengan Haul dari Gus Dur Sang Guru Bangsa, FPI secara resmi dibubarkan dan dilarang; baik secara atribut maupun kegiatannya. Gerombolan Rizieq sedang menuai karma dari apa yang pernah ditanamnya.

Kepongahan, kesombongan, dan congkaknya mereka kini seolah tak terlihat lagi, dan berganti dengan playing victim yang seolah mereka terzalimi. Diamnya Jokowi ke FPI selama 5 tahun pertama, rupanya seperti diamnya ular cobra yang siap mematuk lawannya.

Diamnya Jokowi seperti strategi football cattenacio milik Gli Azzurri, yang bertahan total dan menghabiskan energi lawan. Kemudian, setelah lawan terengah-engah, barulah serangan balik efektif, efisien dan secepat kilat itu dilancarkan. Hasilnya, kado tahun baru 2021 diterima rakyat Indonesia dengan suka cita, dengan resmi dilarangnya Ormas FPI di setiap penjuru Nusantara.

Gus Dur pun tersenyum lega di alam nirwana, setelah anak ideologisnya sukses melakukan tugasnya, persis seperti intuisi tentang hadirnya Jokowi yang Beliau punya.

Bagaimanapun juga, sikap pongah dan sombong pasti akan dibayar lunas di dunia. Tidak peduli, apakah itu cucu Nabi dan bahkan cucu malaikat sekalipun yang melakukannya, pasti kehancuran akan mendatanginya.

FPI memang sudah tamat, namun inilah awal dari dimulainya perang melawan intoleransi, yang sebenarnya. Karena orang hebat itu bukan orang yang emosi saat dimusuhi. Melainkan, orang hebat itu adalah orang yang saat dimusuhi selalu bersabar, karena mempunyai prinsip: “Biarlah Iwan yang Fals”

Salam Jemblem..

One thought on “Kolom Boen Syafi’i: FPI TAMAT

  1. FPI baru dibubarkan, tetapi FPI baru dibikin lagi.
    Soal organisasi dibubarkan jelas adalah menurut hukum, tetapi langsung didirikan lagi FPI baru, menurut hukum juga ha ha . . . seperti permainan anak-anak saja kelihatannya. Tetapi begitulah adanya dengan existensi suatu organisasi dengan ideologinya yang pasti pula.

    Ideologinya bagaimana? Akan susahlah untuk membubarkannya, karena tidak kelihatan wujudnya. Ideologi tempatnya terlalu dalam di lubuk hati yang dalam pula. Karena itu tidak bisa dibubarkan, buktinya FPI langsung bikin organisasinya yang baru lagi karena ideologinya masih tetap saja.

    Tetapi apakah ideologi bisa dibubarkan? Tidak bisa. Contohnya 1965, PKI dibubarkan tetapi komunisme atau ideologinya? Tidak bisa dibubarkan. Kenapa tidak bisa dibubarkan?

    Pertama, karena Communism = NWO (Dr Henry Makow).
    Kedua, NWO adalah kekuasaan dunia yang sangat besar, sudah memerintah dunia sejak 200 tahun lebih, secara rahasia dan sering juga secara terang-terangan, seperti mengambil alih kekuasaan nasional dan menguras SDA nation-nation lain.
    Ketiga, rahasia NWO sudah hampir semua ditelanjangi di interhet, tetapi belum semua membacanya. Kalau semua sudah membacanya . . . tamatlah NWO. Selesailah Polarisasi Dunia atau KONTRADIKSI UTAMA DUNIA. Semoga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.