Kolom Boen Syafi’i: KITA BAKAR BENDERANYA ATAU MEREKA AKAN MEMBAKAR SANG SAKA?

Berita para Banser yang membakar bendera HTI di daerah Garut (Jawa Barat) sudah begitu viral di media sosial. Ada yang emosi bahkan ada yang mengancam membunuh para Banser dengan semangat “jihad”. Ini adalah sebagian reaksi dari para fans HTI dan FPI dalam menanggapinya. Namun, mereka tidak akan berani berteriak (takut keciduk) jika ada yang membakar bendera milik gerombolan teroris biadab ISIS.

Padahal di dalam bendera ISIS dan HTI itu sama-sama ada lafadz ALLOH nya, dan juga ada kalimat Tauhid.

So, apa bedanya jika para Banser membakar bendera milik HTI? Sejatinya HTI itu masih satu klen dengan ISIS dan bersifat simbiosis mutualisme. Bila HTI bertugas untuk membrain wash (cuci otak) terhadap pengikutnya, maka setelah teracuni otaknya, para gerombolan ISIS pun memanfaatkan mereka untuk dijadikan “budak” meneror manusia lainnya.




Juga gerombolan pemarah ini menyamakan tindakan para Banser dengan tindakan PKI pada jaman dulu. Padahal, mereka yang menuduh ini juga sama-sama ingin mengganti idiologis Pancasila, seperti yang dilakukan oleh PKI.

Jika membubarkan PKI waktu dulu bisa sangat mudah, maka untuk membubarkan HTI memang sangat diperlukan tindakan ekstra. Kenapa perlu tindakan ekstra?

Jawabnya adalah para antek HTI ini berlindung di balik agama untuk meraih kekuasaannya. Repotnya, ada sebagian penduduk di negeri ini yang sangat sensitif dan emosi jika agamanya disenggol sedikit saja. Sifat seperti inilah yang dimanfaatkan oleh gerombolan HTI untuk meraih masa.

Maka, untuk mengebiri langkah HTI di Indonesia, apa boleh buat langkah ekstrim memang harus dilakukan. Salah satunya adalah membakar bendera ciri khas mereka. Bukan kalimat Tauhid yang dibakar, melainkan semangat HTI untuk mengganti idiologis Pancasila yang harus segera dilenyapkan.

Sebenarnya pilihannya hanya ada dua. Membakar bendera HTI atau malah mereka yang nantinya akan membakar Sang Saka Merah Putih tercinta. Karena hidup itu pilihan?

Seperti Kang Paidi yang memilih Yu Waginem untuk menjadi pasangan sehidup sematinya. Padahal sudah banyak yang antri di depan rumah Kang Paidi, hanya untuk sekedar …. “Menagih Hutang”.

Salam Jemblem..




One thought on “Kolom Boen Syafi’i: KITA BAKAR BENDERANYA ATAU MEREKA AKAN MEMBAKAR SANG SAKA?

  1. Kalau melihat konstelasi politik sekarang sepertinya mengarah kepada satu tujuan yaitu kegaduhan besar agar pilpres 2019 tidak berhasil diselenggarakan dan kondisi negara menjadi Chaos. Kubu kampret sepertinya sudah menyadari bahwa mereka pasti akan kalah dalam pilpres 2019 mengingat elektabilitas capresnya yang semakin menurun dan tidak laku dijual. Lihat saja kenyataan partai koalisinya yang semakin tidak solid mendukung. Makanya apa yang mereka lakukan hanyalah menghalalkan segala macam cara, antara lain penyebaran berita hoax, pernyataan-pernyataan busuk kaum elitenya, memancing terjadinya benturan-benturan horizontal (baik dipicu soal agama, atau ras). Bentuk-bentuk kampanye hitam atau kampanye negatif dihalalkan. Semua ini nantinya semakin hari akan semakin besar. Tujuan mereka sudah jelas: MENANTANG PERANG SAUDARA. Inilah taktik busuk ISIS yang ditiru dan diterapkan di Indonesia ini. Semoga TNI/POLRI bersama Banser/NU dan seluruh Satgas partai pendukung incumbent bersatu padu menghadapi bahaya besar yang mengancam keutuhan NKRI ini.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.