Kolom Boen Syafi’i: KITA SELALU BERSAMAMU, KYAI (Sirulo TV)

“Kyai Said harus meralat ucapanya,” kata Anwar Abbas (Sekjen MUI), merujuk kepada ucapan sang Ketua PBNU di Harlah Muslimat NU, bahwa: “Khatib dan Imam Masjid harus dari NU.” Namun, respon kuat pun langsung dilontarkan oleh Kyai yang tegas namun penuh humor itu. Kata beliau:

“MUI itu bukan atasan NU, jadi tidak berhak untuk memerintah saya ataupun NU.”

Salahkah Kyai Said yang juga santri dari Gus Dur itu berucap demikian? Tidak, tidak salah sedikitpun. Bagi Kyai Said, ketegasan itu harus benar-benar diaplikasikan, mengingat faham transnasional radikal sudah sangat mewabah di Bumi NUsantara tercinta.

Sudah bukan saatnya bermanis-manis kata, bila manisnya ucapan malah membuat mereka bertepuk dada. Dan dampaknya, idiologi Pancasila menjadi terancam eksistensinya.

https://www.youtube.com/watch?v=uETdpMX-N60

Memang benar bahwa seluruh Imam Masjid beserta Khatibnya harus dari kalangan Nahdlatul Ulama. Karena hanya NU lah yang sudah terbukti merawat idiologi Pancasila beserta kebhinekaannya tanpa mengharap pamrih sedikitpun, bahkan sebelum Indonesia merdeka.

Jadi, tidak berlebihan jika Kyai kharismatik itu mengucapkan yang demikian. Mereka hanya ingin menguasai Indonesia lewat sentimen agama, seperti syariat khilafah abal-abal yang ditawarkannya.

Namun, hal itu tidak akan mudah terwujud jika NU masih berdiri kokoh, untuk menghadang dan melawan gerakan mereka. Jika NU lemah, maka NKRI hanya tinggal menunggu kehancurannya saja.

Maka, apakah sampean hanya diam saja ketika Kyai kita sudah memberikan kode untuk melawan gerakan radikal intoleran milik mereka? Tidak, kita tetap akan tawadhu dan sami’na wa atho’na terhadap pimpinan kita.

Jangan diam, karena diam kalian hanya akan membuahkan penyesalan di masa depan.

“Rawe rawe rantas, malang malang tuntas.”

Salam Jemblem..

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.