Kolom Boen Syafi’i: PENYUSUP

Kata “penyusup” berasal dari bahasa Zimbabwe Utara, yang berarti “penyu ndelusup” alias kura-kura mingslep. Penyusup sering dipakai di saat perang. Misal, “eh sup penyu buatan mu itu enak lho mbakyu.” Lagi-lagi kita temukan kata “sup penyu” atau di balik menjadi “penyu sup”.

Loh, lha perange di mana?

Apa urusan anda bertanya seperti itu? Bukan hak anda untuk bertanya kepada saya. Penyusup, sebuah kata yang populer saat ini dan bersaing populer dengan nama Ratna Sarumpaet.

Kalau begitu, duluan mana penyusup dengan Ratna Sarumpaet? Yang pasti masih duluan Nabi Adam As. Penyusup, setelah gagal dengan hoaxnya, Ratna Sarumpaet kini dilabeli sebagai penyusup oleh gerombolanya sendiri.

Hmmm, micin eh miriss? Habis manis, plastik eh sepahnya dibuang. Padahal, kurang loyal apa Sarumpaet terhadap geng penyebar hoax ini? Kurang apa, Rhoma? Cukuuuppp !!!!!!

Padahal, yang ngadain Konpres juga Prabowo. Sampai-sampai gengsternya ngumpul semua. Dari Amin Rais plus anaknya, Zon, Fahri, petinggi Demokrat, Sandi, belum lagi istri-istrinya pun diajak sekalian.

Pertanyaannya, ini mau Konpres atau ziarah Wali Songo? Ahsudalah, mungkin nanti kak Firza bisa menjawabnya. Ratna Sarumpaet dulu memang mendukung pasangan Jokowi Ahok di Pilgub DKI 2012, karena ada Gerindra di situ. Sama seperti Dhani Pras yang mendukung pasangan penantang petahana Fauzi Bowo.

Namun, kenapa juga Si Dhani tidak dituduh sebagai penyusup? Inilah keanehan yang terjadi sebenarnya. Seperti keanehan kita sewaktu memandang wajah Sarumpaet yang berubah menjadi Raisya.

Lebih aneh lagi, penyusup sejatinya hanya dibiarkan saja. Ya, dia adalah petinggi partai Gerindra, dan sekarang menjadi ketua umumnya. Prabowo, Ketua Umum Gerindra itulah penyusupmu. Maka pecatlah dia.

Salam Jemblem.




Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.