Kolom Dr. Lahargo Kembaren SpKJ: SEHATKAH JIWA ANDA (Bagaimana Mengetahui Tingkat Kesehatan Jiwa Kita?)

Dr. Lahargo Kembaren SpKJ

Ketika seseorang hendak menjadi anggota legislatif, naik jabatan, atau menduduki posisi tertentu terdapat persyaratan “Harus Sehat Jiwa”. Bahkan beberapa instansi/ institusi tertentu juga menyampaikan persyaratan Sehat Jiwa bagi karyawan yang bekerja di tempat mereka. Seberapa penting sebenarnya kesehatan jiwa tersebut?

Tahun lalu tema hari kesehatan jiwa sedunia adalah kesehatan di tempat kerja, bagaimana setiap yang bekerja dan melakukan aktivitas pekerjaan membutuhkan kesehatan jiwa yang baik agar bisa tetap produktif dan berkontribusi bagi tempat di mana dia bekerja. Kesehatan jiwa yang baik juga dibutuhkan dalam menjalin relasi dengan orang lain dalam kehidupan sehari hari. Tanpa hal tersebut maka akan sering terjadi konflik dan permasalahan dalam hubungan relasi dengan orang lain.

Menurut Undang Undang Republik Indonesia No 18 Tahun 2014, Kesehatan Jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual, dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Setiap aspek dan dimensi manusia membutuhkan derajat kesehatan jiwa yang baik agar bisa berfungsi optimal.

‘Orang Dengan Masalah Kejiwaan’ yang selanjutnya disingkat ODMK adalah orang yang mempunyai masalah fisik, mental, sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan/ atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa. Mereka yang mengalami stresor yang berat dalam kehidupannya seperti mengalami bencana alam, kehilangan, masalah kehidupan, dll termasuk ke dalam ODMK.

Ada lagi istilah dalam UU Kesehatan Jiwa yaitu Orang Dengan Gangguan Jiwa yang selanjutnya disingkat ODGJ yaitu adalah orang yang mengalami gangguan dalam pikiran, perilaku, dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan/ atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.

Bagaimana cara mengetahui apakah kita memiliki kesehatan jiwa yang baik? Atau, apakah kita memiliki masalah/ gangguan kejiwaan? Cara paling sederhana adalah dengan mengisi kuesioner skrining untuk masalah/gangguan jiwa seperti SRQ.

 

Self-Reporting Questionnaire-29

Nama: _______________________________________

Tanggal: _____________

Alamat: ___________________________________

Telepon:_____________

______________________________________ HP: _________________




Petunjuk: Bacalah petunjuk ini seluruhnya sebelum mulai mengisi. Pertanyaan berikut berhubungan dengan masalah yang mungkin mengganggu Anda selama 30 hari terakhir. Apabila Anda menganggap pertanyaan itu Anda alami dalam 30 hari terakhir, berilah tanda silang (X) pada kolom Y (berarti Ya). Sebaliknya, Apabila Anda menganggap pertanyaan itu tidak Anda alami dalam 30 hari terakhir, berilah tanda silang (X) pada kolom T (Tidak). Jika Anda tidak yakin tentang jawabannya, berilah jawaban yang paling sesuai di antara Y dan T.

Kami tegaskan bahwa jawaban Anda bersifat rahasia dan akan digunakan hanya untuk membantu pemecahan masalah Anda.

 

YT
1.Apakah Anda sering merasa sakit kepala?
2Apakah Anda kehilangan nafsu makan?
3Apakah tidur Anda tidak nyenyak?
4Apakah Anda mudah merasa takut?
5Apakah Anda merasa cemas, tegang, atau khawatir?
6Apakah tangan Anda gemetar?
7Apakah Anda mengalami gangguan pencernaan?
8Apakah Anda merasa sulit berpikir jernih?
9Apakah Anda merasa tidak bahagia?
10Apakah Anda lebih sering menangis?
11Apakah Anda merasa sulit untuk menikmati aktivitas sehari-hari?
12Apakah Anda mengalami kesulitan untuk mengambil keputusan?
13Apakah aktivitas/tugas sehari-hari Anda terbengkalai?
14Apakah Anda merasa tidak mampu berperan dalam kehidupan ini?
15Apakah Anda kehilangan minat terhadap banyak hal?
16Apakah Anda merasa tidak berharga?
17Apakah Anda mempunyai pikiran untuk mengakhiri hidup Anda?
18Apakah Anda merasa lelah sepanjang waktu?
19Apakah Anda merasa tidak enak di perut?
20Apakah Anda mudah lelah?
21Apakah Anda minum alkohol lebih banyak dari biasanya atau Apakah Anda menggunakan narkoba?
22Apakah Anda yakin bahwa seseorang mencoba mencelakai Anda dengan cara tertentu?
23Apakah ada yang mengganggu atau hal yang tidak biasa dalam pikiran Anda?
24Apakah Anda pernah mendengar suara tanpa tahu sumbernya atau yang orang lain tidak dapat mendengar?
25Apakah Anda mengalami mimpi yang mengganggu tentang suatu bencana/musibah atau adakah saat-saat Anda seolah mengalami kembali kejadian bencana itu?
26Apakah Anda menghindari kegiatan, tempat, orang atau pikiran yang mengingatkan Anda akan bencana tersebut?
27Apakah minat Anda terhadap teman dan kegiatan yang biasa Anda lakukan berkurang?
28Apakah Anda merasa sangat terganggu jika berada dalam situasi yang mengingatkan Anda akan bencana atau jika Anda berpikir tentang bencana itu?
29Apakah Anda kesulitan memahami atau mengekspresikan perasaan Anda?

 

 

Interpretasi

  1. Apabila terdapat 5 atau lebih jawaban YA pada no 1-20 berarti terdapat masalah psikologis seperti cemas dan depresi
  2. Apabila terdapat jawaban YA pada 21 berarti terdapat penggunaan zat psikoaktif/ narkoba
  3. Apabila terdapat satu atau lebih jawaban YA dari no. 22-24 berarti terdapat gejala gangguan psikotik (gangguan dalam penilaian realitas) yang perlu penanganan serius
  4. Apabila terdapat satu atau lebih jawaban YA dari no. 25-29 berarti terdapat gejala-gejala gangguan PTSD (Post Traumatic Stress Disorder) / gangguan stres setelah trauma

Setiap gangguan yang ditemukan sebaiknya segera dilakukan intervensi untuk mengatasinya. Hal yang dapat dilakukan antara lain adalah :

    • Kemampuan mengatasi masalah yang perlu ditingkatkan (problem solving), ada tips mengatasi masalah yaitu 4A ( Avoid, Alter, Adapt, Accept). Avoid, mencoba menghindari masalah bila memungkinkan; Alter, mengurangi beban masalah dengan melakukan prioritas penyelesaian masalah, delegasi, atau minta pertolongan orang lain dalam menyelesaikannya, Adapt, mencoba beradaptasi dengan masalah yang sedang dihadapi dengan cara mengurangi waktu santai, meningkatkan intensitas penyelesaian masalah, mengurangi waktu tidur; Accept, menerima dengan lapang dada bila memang masalah tersebut tidak bisa diselesaikan dengan baik.




  • Manajamen stres yang baik: pengaturan waktu, olah raga, tidur cukup, pola makan yang sehat, memiliki hubungan relasi yang membangun dengan orang lain, relaksasi (progresive muscle relaxation, mendengarkan musik, nonton, waktu santai), memiliki sudut pandang positif dalam kehidupan, dan kehidupan spiritual yang baik
  • Berkonsultasi dengan profesional kesehatan jiwa seperti Psikiater, psikolog, dokter umum, perawat jiwa, pekerja sosial, rohaniawan akan membantu penyelesaian masalah/gangguan kejiwaan yang dialami secara bertahap.

Jangan ragu-ragu untuk mencari pertolongan bila kesehatan jiwa kita terganggu. Kesehatan jiwa sama pentingnya dengan kesehatan fisik. Hindari stigma bahwa orang yang mengalami masalah/ gangguan jiwa adalah aib karena itu akan memperlambat proses pemulihan dari gangguan yang dialami.

Apabila gangguan jiwa yang dialami cukup berat maka seorang dokter ahli jiwa / Psikiater akan memberikan obat-obatan untuk mempercepat proses pemulihan. Jangan ragu dan khawatir. Obat-obatan itu akan bekerja sesuai dengan indikasi yang sesuai. Sama seperti obat-obatan fisik yang lain.

Pemulihan untuk masalah/gangguan jiwa membutuhkan waktu. Ikuti saran dan terus berkonsultasi selama masih diperlukan agar proses pemulihan bisa berjalan dengan baik.  Tidak ada kesehatan tanpa kesehatan jiwa. Salam Sehat Jiwa!

 

Dr.Lahargo Kembaren, SpKJ
Psikiater RS.Jiwa.dr.H.Marzoeki Mahdi Bogor
Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa Indonesia 
Sie Pastoral Konseling GBKP Bogor
Guru KA-KR GBKP Bogor










Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.