Kolom Eko Kuntadhi: AND THE WINNER IS …

Bagaimanakah jika Rizieq Shihab ditangkap polisi karena kasus menghina Presiden? Sebagian pengikutnya akan menganggap dia sebagai pahlawan. Sebab, mereka meyakini, Rizieq sedang berjuang atas nama agamanya. Apalagi kebencian mereka pada Jokowi seperti sudah di ubun-ubun.

Bagaimana jika kasus penghinaan pada Pancasila? Mungkin saja pengikutnya juga meyakini Pancasila adalah ideologi yang tidak Islami. Jadi ketika dihina-hina Rizieq, mereka anggap Rizieq begitu heroiknya membela syariat Islam.

Bagaimaka kalau tuduhannya adalah makar? Itu akan semakin melambungkan namanya sebagai tokoh yang melawan kekuasaan.

Bagaimana jika Rizieq dijerat dengan pasal penodaan agama? Wuah, apalagi ini. Zakir Naik yang hobi menjelek-jelekkan kitab suci agama lain saja diundang dan disambut penuh kehebatan. Padahal Zakir Naik di negaranya termasuk buronan kriminal juga.

Jika Rizieq dihadang pasal penodaan agama, namanya sebagai ulama pembela Islam akan semakin moncreng. Tidak sia-aia pengikutnya kemarin mewisuda Rizieq dengan gelar Imam besar.

Artinya jika kasus-kasus itu yang ditimpakan kepada Rizieq, lelaki bersorban ini akan semakin dielu-elukan pengikutnya.

Tapi, meski kasus-kasus itu juga sudah menunggu untuk diproses hukum, kali ini Rizieq kesandung batu yang sangat serius. Polisi menetapkannya sebagai tersangka kasus mesum, kasus esek-esek.




“Handphone satu (Firza) dengan handphone satunya lagi (Rizieq) ada transmisi. Sudah dicek oleh Telkom atas nama Pak Rizieq,” tutur Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Raden Prabowo Argo Yuwono di Markas Polda Metro Jaya, Senin 29 Mei 2017.

Menurut Argo berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan ahli, Rizieq memang meminta Firza melakukan foto vulgar. Apa yang diminta Rizieq itu diduga melanggar Pasal 9 Undang-undang Pornografi.

“Iya, ada menyuruh di situ,” katanya (www.viva.com).

Biarlah polisi bekerja menangani kasus ini dengan baik. Kita mah, cuma bisa ikuti kasusnya dari jauh.

Sebagai sebuah informasi, saat Ahok dipenjara dunia meresponnya dengan menggulirkan wacana Ahok menjadi salah satu kandidat penerima hadiah Nobel perdamaian. Ahok sendiri dianggap sebagai simbol antikorupsi, pejuang pluralisme, dan simbol minoritas yang ditindas.

Saya tidak tahu bagaimana respon dunia mengenai kasus chat mesum ini. Tapi kita tunggu saja. Biasanya tiap tahun majalah FHM melangsungkan pemilihan pria terseksi.

And the winner is…








One thought on “Kolom Eko Kuntadhi: AND THE WINNER IS …

  1. “Sebagai sebuah informasi, saat Ahok dipenjara dunia meresponnya dengan menggulirkan wacana Ahok menjadi salah satu kandidat penerima hadiah Nobel perdamaian. Ahok sendiri dianggap sebagai simbol antikorupsi, pejuang pluralisme, dan simbol minoritas yang ditindas.”

    Rakyat Indonesia akan mendukung calon hadiah Nobel perdamaian bagi Ahok dan akan sangat bangga.
    Sebaliknya tidak bangga kalau ada pemenang ‘terseksi dan terporno’ dari Indonesia, sebagai negeri mayoritas beragama islam. Apalagi kalau calonnya seorang ‘imam besar’ pula. Tidak cocok lah.

    MUG

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.