Kolom Eko Kuntadhi: ANIES vs PRABOWO

Habiburahman, anggota DPR dari Gerindra menulis di akunnya sambil misuh-misuh. Ia sebel sama PKS yang belakangan selalu nyinyir sama Prabowo. “Kebanyakan korupsi sapi sih,” tulisnya. Memang PKS kayaknya mulai menyerang Prabowo yang kini duduk sebagai Menhan dalam pemerintahan Jokowi.

Mereka sering menuding Prabowo sebagai penghianat.

Kayaknya kemesraan Gerindra dan PKS sudah gak ada lagi. Kini malah saling menyerang.

Tapi bukan hanya PKS yang mulai menghantam. Kemarin PA 212 juga bikin statemen bahwa Prabowo gak usah maju lagi dalam Pilpres 2024 nanti.

“Cukuplah Prabowo Subianto di 2024 menjadi negarawan dengan memunculkan capres baru,” kata Slamet Maarif, Koordinator PA 212.

Sepertinya persaingan menjelang 2024 sudah mulai dipanaskan. Kelompok politisi yang sering menyeret agama sebagai bahan jualannya mulai menyusun kekuatan. Kalau dulu mereka berdiri di belakang Prabowo, rupanya kini sedang mengelus-elus jago lainnya.

Yups, gak salah. Anies Baswedan yang digadang-gadang sebagai jagoan baru.

Gerindra rupanya juga sudah lama mencium ambisi Anies ini. Padahal Anies maju sebagai Gubernur DKI dengan mendapat dukungan penuh Gerindra dan PKS. Tapi kini, rupanya posisinya ingin diperhadapkan.

Gerindra juga sudah tahu ambisi Gubernur DKI tersebut. Mereka gak mau terjebak dalam lubang yang sama lagi. Dulu ketika Pilkada sebelumnya, Gerindra mendukung Jokowi-Ahok maju ke medan laga. Dan menang. Nyatanya Jokowi berhasil menyalip Prabowo dalam pertarungan Pilpres.

Kini Anies mau mengikuti track yang sama, dari Balaikota menuju Istana Negara. Gerindra tahu, gak bisa membiarkan begitu saja mimpinya tersalip.

Makanya meski kabarnya pernah ada janji bahwa kursi Wagub DKI yang ditinggalkan Sandiaga Uno, akan diserahkan kepada PKS. Tapi Gerindra tidak mau melepas begitu saja. Mereka tidak mau Anies dan PKS melanggeng sendirian membangun basis untuk persiapan 2024 nanti.

Hadirnya kader Gerindra Riza Patria sebagai Wagub DKI saat ini, bisa dibaca untuk meredam manuver-manuver Anies. Maksudnya jika nanti Prabowo masih berniat maju dalam pertarungan Pilpres untuk kesekian kalinya, potensi Anies menjadi selilit yang nyempil di sela gigi bisa cepat dibersihkan.

Jika dibaca serangan PKS dan PA 212 hanya untuk menjauhkan pemilih lama dari Prabowo. Kita tahu, selama kampanye Pilkada dan Pilpres kemarin, rombongan ini yang paling kencang jualan agama untuk politik. Mereka menyeret emosi umat.

Dulu dilakukan bersama Gerindra, baik di Pilkada DKI maupun Pilpres 2019. Tapi kini PKS mau mengangkangi suara yang sudah dicecoki politisasi agama sendirian.

Gerindra juga tahu sebagian pendukung mereka berasal dari orang-orang seperti ini. Meski sebagai partai nasionalis, dua kali Pilpres dan sekali Pilkada DKI membuat lumbung suaranya kelimpahan dari pemilih yang kesengsem dengan isu agama.

Walhasil, pertarungan di kalangan mereka saat ini adalah saling memperebutkan suara codot. PA212 dan PKS merasa paling codot diantara codot. Sedangkan Gerindra merasa itu suara-suara codot itu lebih dekat ke mereka. Meski berada di dalam Pemerintahan Jokowi, Prabowo tetap berpeluang maju di Pilpres yang akan datang.

Iya, saat 2024 nanti usia Prabowo sudah memasuki 74 tahun. Usia yang lumayan tuir untuk seorang Capres. Ini juga yang membuat Anies merasa dapat angin melawan orang tua. Anies sendiri dianggap orang yang cocok mewakili pemilih dengan sentimen agama. Meski kinerjanya di Jakarta amburadul.

Sedihnya dengan keberadaan rombongan seperti itu, pertarungan 2024 nanti kita masih akan disuguhkan jualan politik yang dikemas dengan isu agama. Politik yang urusan kekuasaan, ditarik menjadi urusan akhirat. Beragama jadi sekadar siapa pilihan Capresmu dan apa pilihan partaimu.

“Kalau saya sih, simpel mas. Di mana ada PKS, saya akan berada di seberangnya,” ujar Abu Kumkum.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.