Pada bulan Agustus 2011 Bapak Prabowo Subianto membeli saham PT Nusantara Internasional Enterprise seharga Rp. 140 miliar dengan uang muka pertama Rp 24 miliar. Kemudian dicicil setiap Rp 2 miliar. Ternyata sampai batas akhir jatuh tempo pelunasan baru dibayar Rp 88 miliar dengan pembayaran terakhir Januari 2015
Jadi masih ada tunggakan Rp 52 miliar.
Sebenarnya ini adalah hal biasa dalam bisnis. Tetapi akan berpotensi merugikan jika presiden terpilih memiliki banyak tunggakan hutang.
Pilih presiden yang sederhana, yang memang ingin mengabdikan diri untuk bangsa dan negara ini. Pilih presiden yang sudah selesai dengan dirinya sendiri.