Kolom Ganggas Yusmoro: Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat, Maunya Apa, Sih?

Sejarah panjang, tatkala transportasi masih memakai kuda dan onta, belum ada oplet hingga Gojek. Belum ada pesawat terbang apalagi internet. Banyak bangsa di suatu kerajaan yang punah karena berebut kekuasaan. Sejarah telah menceritakan bahwa perebutan kekuasaan seringkali musti saling membunuh.

Itu bisa diartikan bahwa mereka saat itu tidak mikirkan nasionalisme. Tidak mikirkan sebuah cita-cita luhur bahwa kedamaian adalah dambaan semua manusia.

Di Indonesia ini, sjak Jokowi memimpin. Sejak beliau berusaha membenahi negeri ini di segala bidang. Semua lini yang bengkok diluruskan kembali. Mulai mafia migas dengan petralnya yang dikuasai oleh Keluarga Cendana digebug. Lalu, Dweling Time yang proses bongkar muat terasa lelet, hingga dibangunnya infrastruktur di seluruh Tanah Air. Malah dengan cerdas Jokowi menyamakan harga BBM di Papua agar harganya sama dengan saudara-saudaranya di Indonesia lainnya.




Lho, 4 partai ini malah nyrimpeti dan menjegal. Apa buktinya?

Jelas, itu berawal dari Pilkada DKI. Mereka sudah mengesampingkan akal sehat dan bermodalkan Al Maidah dan mengintimidasi mayat hanya untuk menang. 4 partai ini pura-pura tidak tahu atau memang sengaja mengkondisikan hal itu?

Selanjutnya, ketika Perppu Ormas Radikal disahkan, juga dengan keberaniannya Pak Jokowi membubarkan HTI yang di negara asalnya saja juga dianggap sampah, lha kok 4 partai ini malah mbela? Apa itu namanya mikir bangsa dan negara?

Bukan itu saja, semalam ketika membahas Ambang Batas Pemilihan Calon Presiden, mereka maunya Nol persen. Maunya tidak ada ambang batas. Biar apa? Ya, maunya agar semua partai bisa mengajukan calonnya masing-masing. Ini tentu saja logika yang sengaja mau merusak negeri ini. Kenapa demikian?




Jelas, kalau nuruti 4 partai itu, Pemilu 2019 akan banyak wajah-wajah aneh bin lucu yang akan tampil mencalonkan diri jadi Presiden tanpa mau mikir kwalitas dan kapasitas. Modalnya hanya “pokoke nyalon”. Apa gak malah “nggladrah?”

Jika semua partai mencalonkan, tentu akan terjadi proses panjang dalam Pemilu. Rakyat harus bolak balik ke TPS lagi, Ke TPS lagi. Seperti minum obat mabuk. Minum obat lagi, minum obat lagi. Bosan, bukan? Dan itu tentu duit negara yang notabene duit rakyat juga habis sia-sia. Ngawur bin bahlul..!

Gerindra, PKS, PAN dan Demokrat, maunya apa, sih?


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.