Kolom Ganggas Yusmoro: KAUM BOTOL, PIKNIKLAH …..

Ketika kemarin, Pak Jokowi meresmikan Jalan Tol Becakayu yang sudah mangkrak lama, bahkan sangat lamaaaaaaaaaaa sekali, lagi-lagi kaum Botol sehabis keluar dari rumah ibaadah berujar begini:

“Halllaaahh, biasa kale. Siapapun bisa menyelesaikan pembangunan dengan duit hutang. Gak ada pengaruhnya buat kami. Kami hidup makin susah.”

Aduuuuuh. Jujur, siapa yang tidak gregetan? Apakah lalu harus dijelaskan panjang lebar seperti uraian saudaraku Erizeli Jely Bandaro? Atau dijelaskan model Mas Teguh Santoso atau Mas Muhammad Zazuli yang saklek tanpa basa basi? Atau diajak ngopi bareng ala Sdr Denny Siregar? Atau juga dicandai gaya Mas Eko Kuntadhi?




Tapi semua tidak kulakukan. Percuma. Sia-sia. Kaum botol dijelaskan dengan cara mikir yang waras otaknya tidak “gaduk”. Tidak nyambung. Dipikirkannya maunya, Pemerintah ini tiap bulan, bila perlu tiap minggu, sukur-sukur tiap hari ada BLT. Bantuan langsung Tunai. Mau duit hutang atau duit dari setan dan thuyul gondrong, yang penting hidupnya tidak susah meski tidak harus kerja keras. Tidak harus bercucuran keringat.

Bisa “tura turu” alias tidar tidur. Bisa tenang menyembah Tuhan tanpa mikir perut kosong dan berbunyi kruukk, kruuk, kruuuk..

Kerja keras Pak Jokowi beserta punggawa kabinetnya bagi kaum Botol untuk apa diapresiasi? Apalagi sekaliber Fadli Zonk dan Pak Tua Amin saja juga tidak mau mikir waras, apalagi kroco-kroconya, malah lebih botol sebotol botolnya.

” mbok ya seperti Pak Mantan. Yg memberi subsidi dan BLT..” ujar mereka kemudian.

“Lalu apakah kalian suka jika banyak pembangunan yg mangkrak?” Itu ucapku.

“Emang gue pikirin.”

Wooooaaallaahh, pertanyaan saya malah dijawab dengan irama bernada seperti paduan suara.

Sini. Sini tak kasih tahu.~Kerja . Kerjalah. Jika sudah punya duit pikniklah. Biar pikiran bisa encerrrr. Biar tidak Botol ~

“Apa maksudnya botol?”

“Benar-benar Tolpp,” jawabku dengan logat orang Sumut sambil mengacungkan ibu jari kanan dan kiri.

Mata mereka berbinar. Saya senyum-senyum.

Semoga sekali lagi tidak ada yang mengartikan Bodoh dan Toluuull ..








Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.